☔ 100 92 Titik Titik 79 Titik Titik 70

JasaPijat Panggilan Bekasi 24 Jam Dengan Layanan Istimewa. Kami, adalah salah satu layanan pijat panggilan Bekasi 24 Jam yang dapat menjadi opsi untuk anda yang ingin menikmati layanan pijat tanpa keluar rumah. Kami menyediakan berbagai layanan pijat yang dapat dipanggil ke Rumah, Apartemen, Hotel, Kosan dan Villa Selama 24 jam setiap harinya.

itu dek pembahasannya semoga membantu ya jangan lupa bintang 5 nya Isilah titik-titik berikut agar membentuk suatu pola barisan bilangan. b. 100, 92, ..., 76, ..., 56, 48 jelaskan hubungan antar hubungan diagonal ruang bidang ruang sisi datar gabungan dan bidang diagonal​ Diketahui keliling belah ketupat ABCD = 68 cm, AC = 30 cm. Luas bangun ABEFCD adalah … cm sebuah limas mempunyai panjang alas 12 cm dan lebar 6 cm jika tinggi limas 10 cm hitunglah volumenyaTolong d jwb skrng yh​ apa y kk​ sebuah bank swasta menerapkan bunga sebesar 15%/tahun secara kebetulan bu susi meminjam uang di bank tersebut sebesar Rp. berapakah keselur … uhan uang yang harus di kembalikan oleh bu susi ke bank tersebut jika bu susi meminjam selama 18 bulan? ​ Luas belah ketupat diketahui 120 cm² dan salah satu panjang diagonal 24 cm. Keliling belah ketupat tersebut adalah … 56 cm 52 cm 48 cm 50 cm Sebuah tabung memiliki diameter 28 cm dan tinggi 35 cm hitunglah volumenyatolong d jwb skrng yh​ Kuis!! dari 112 ÷ 8=​ kunci jawaban buku matematika kelas 7 semester 2 halaman 293 Nomor 16 sampai 20 ​ 4. Perhatikanlah gambar ! 2 cm 7 cm Keliling bangun datar disamping adalah....cm​ jelaskan hubungan antar hubungan diagonal ruang bidang ruang sisi datar gabungan dan bidang diagonal​ Diketahui keliling belah ketupat ABCD = 68 cm, AC = 30 cm. Luas bangun ABEFCD adalah … cm sebuah limas mempunyai panjang alas 12 cm dan lebar 6 cm jika tinggi limas 10 cm hitunglah volumenyaTolong d jwb skrng yh​ apa y kk​ sebuah bank swasta menerapkan bunga sebesar 15%/tahun secara kebetulan bu susi meminjam uang di bank tersebut sebesar Rp. berapakah keselur … uhan uang yang harus di kembalikan oleh bu susi ke bank tersebut jika bu susi meminjam selama 18 bulan? ​ Luas belah ketupat diketahui 120 cm² dan salah satu panjang diagonal 24 cm. Keliling belah ketupat tersebut adalah … 56 cm 52 cm 48 cm 50 cm Sebuah tabung memiliki diameter 28 cm dan tinggi 35 cm hitunglah volumenyatolong d jwb skrng yh​ Kuis!! dari 112 ÷ 8=​ kunci jawaban buku matematika kelas 7 semester 2 halaman 293 Nomor 16 sampai 20 ​ 4. Perhatikanlah gambar ! 2 cm 7 cm Keliling bangun datar disamping adalah....cm​
Blogkoma - Pada artikel berikut ini kita akan menyajikan tentang Kumpulan Soal Turunan Seleksi Masuk PTN yang juga adalah salah satu seri dari "kumpulan soal matematika per bab seleksi masuk PTN". Materi turunan juga sering keluar di soal-soal seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) seperti SBMPTN, SNMPTN, SPMB, UMPTN, dan juga seleksi mandiri
Kegiatan penentuan posisi yang menghasilkan jaring kontrol horisontal dan vertikal telah dilaksanakan di Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Secara historis jaring kontrol pemetaan di Indonesia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu jaring kontrol triangulasi, Doppler dan Global Positioning System GPS. Pengadaan jaring kontrol pemetaan tersebut memiliki karakteristik yang spesifik seiring dengan perkembangan metode pengukuran dan teknologi peralatan survei yang ada. Tulisan ini menguraikan secara singkat karakteristik dan sejarah jaring kontrol pemetaan di Indonesia. Selain itu untuk mengingatkan kembali tentang panjangnya perjalanan waktu pengadaan jaring kontrol pemetaan tersebut dan “nilai” yang dimiliki, sehingga “semangat” dan upaya pemeliharaannya akan senantiasa dilakukan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free -Agung N. Bimasena2005,“Sejarah Kerangka Kontrol di Indonesia”,Yogyakarta STPNPERKEMBANGAN PENENTUAN POSISI UNTUK PENGADAAN JARINGKONTROL PEMETAAN DI INDONESIAOleh Agung Nugroho BimasenaAbstrakKegiatan penentuan posisi yang menghasilkan jaring kontrol horisontal dan vertikal telahdilaksanakan di Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Secara historis jaring kontrolpemetaan di Indonesia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu jaring kontrol triangulasi,Doppler dan Global Positioning System GPS. Pengadaan jaring kontrol pemetaantersebut memiliki karakteristik yang spesifik seiring dengan perkembangan metodepengukuran dan teknologi peralatan survei yang ini menguraikan secara singkat karakteristik dan sejarah jaring kontrol pemetaandi Indonesia. Selain itu untuk mengingatkan kembali tentang panjangnya perjalananwaktu pengadaan jaring kontrol pemetaan tersebut dan “nilai” yang dimiliki, sehingga“semangat” dan upaya pemeliharaannya akan senantiasa PendahuluanJaring kontrol pemetaan secara fisik di lapangan berupa tugu-tugu titik kontrolgeodesi dengan bentuk dan dimensi tertentu yang ditanam secara permanen. Titik-titik kontrol ini terdiri dari titik kontrol horisontal dan titik kontrol kontrol horisontal adalah titik di permukaan bumi yang memilikiinformasi planimetris. Informasi planimetris tersebut merupakan posisi horisontalyang dinyatakan dengan lintang φ dan bujur λ pada bidang ellipsoid referensitertentu. Sedangkan titik kontrol vertikal adalah titik di permukaan bumi yangdiketahui ketinggiannya. Ketinggian titik dinotasikan dengan h dan dihitung terhadapgeoid. Ellipsoid referensi sebagai bidang acuan titik kontrol horisontal dipilihberdasarkan kriteria kemiripan paling mendekati bentuk geoid Soeprapto, 1992 a.2. Jaring Kontrol HorisontalMetode penentuan posisi untuk pengadaan titik kontrol horisontal cukupberagam. Metode yang pernah dan sedang digunakan di Indonesia adalah metodetriangulasi, metode Doppler dan Jaring Kontrol TriangulasiJaring kontrol horisontal dengan metode triangulasi digunakan selamabeberapa abad. Dalam metode ini titik-titik kontrol horisontal didesain membentukjaringan atau rangkaian segitiga. -Agung N. Bimasena2005,“Sejarah Kerangka Kontrol di Indonesia”,Yogyakarta STPNPengukuran yang dilakukan berupa pengukuran 1 satu sisi sebagai basis,azimuth salah satu sisi dan semua sudut dalam jaring segitiga tersebut. Sudutmerupakan unsur utama dalam metode triangulasi, sehingga diupayakan setelitimungkin sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Dalam hal ini faktor alatukur sudut yang digunakan dan pemberian bobot pada proses hitungan perlumendapatkan perhatian Soeprapto, 1992 b.Indonesia merupakan negara dengan banyak pulau yang relatif kecil, sehinggasisi-sisi triangulasi utama hanya berkisar antara 30 60 km. Untuk perbandingan,sisi triangulasi utama di India berkisar 150 200 km dan 250 500 km,sedangkan Amerika Serikat di kisaran 100 Kontrol Triangulasi di Indonesia pertama kali dilakukan olehJunghuhn, seorang pegawai perusahaan perkebunan, pada tahun 1834 – dilakukan dari puncak-puncak gunung ke titik-titik yang lebih rendah disekitar Bandung, Karawang dan pantai utara Jawa. Sedangkan pemerintah HindiaBelanda mengawali pekerjaan triangulasi di daerah Cirebon pada tahun 1854. Jaringkontrol triangulasi Jawa Barat selesai pada tahun triangulasi Jawa Barat dilanjutkan ke Sumatera Selatan denganmelewati pulau Krakatau, Sangean dan Tabesi. Sedangkan triangulasi Cirebondilanjutkan sampai ke Besuki dan Banyuwangi di Jawa Timur dengan melalui Tegal,Pekalongan dan Semarang di Jawa Tengah yang diselesaikan pada tahun jaring triangulasi pulau Jawa-Madura yang dipimpin Dr. Oudemans inisecara resmidiakhiri pada tahun 1883 dibentuk Brigade Triangulasi sebagai bagian dari DinasTopografi Militer yang dipimpin Dr. Mueller dengan tugas awal melaksanakankegiatan pemetaan di Sumatera Barat. Tahun 1913 Brigade Triangulasi diberikantambahan tugas berupa kegiatan survei geodesi di wilayah Hindia Belanda. Tugastambahan tersebut diantaranya adalah pengadaan jaring triangulasi di Sumatera,Bangka, Sulawesi dan Sunda triangulasi Hindia Belanda memiliki sistem koordinat dan titik datumsendiri-sendiri. Hal ini disebabkan teknologi peralatan belum mampu menyatukanwilayah-wilayah yang berjauhan, sehingga jaring triangulasi tersebut dibagi menjadi a Triangulasi pulau Jawa-Madura yang dihitung berdasarkan datum gunung GenukJawa Tengah yang diukur pada tahun 1854-1880 ; b Triangulasi pantai baratSumatera dengan datum Padang 1883-1896 ; c Triangulasi Sumatera Selatanberdasarkan datum 1893-1909 ; d Triangulasi pantai timur Sumateraberdasarkan datum Serati 1907-1916 ; e Triangulasi kepulauan Sunda Kecil, Balidan Lombok berdasarkan datum 1912-1918 ; f Triangulasi Sulawesiberdasarkan datum Monconglowe 1907-1916 ; g Triangulasi pulau Bangkaberdasarkan datum Rimpuh 1917 ; h Triangulasi Aceh berdasarkan datum Padang1931 ; i Triangulasi kepulauan Riau dan Lingga berdasarkan datum Rimpuh1935 ; dan j Triangulasi Kalimantan Tenggara berdasarkan datum triangulasi Jawa-Madura sejumlah 137 titik primer dan 723 titiksekunder, sedangkan jaring triangulasi Sumatera dan pulau-pulau sekitarnya terdiridari 144 titik primer, 161 titik sekunder dan 2659 titik sekunder. Pengadaan jaring -Agung N. Bimasena2005,“Sejarah Kerangka Kontrol di Indonesia”,Yogyakarta STPNtriangulasi Sulawesi di bawah pimpinan Prof. Ir. Schepers menghasilkan 74titik primer, 92 titik sekunder dan 1081 titik datum tersebut sering menimbulkan keragu-raguan dan dalam pengertian praktis didefinisikan sebagai titik awal dari suatu sistemperhitungan. Penetapan datum ditujukan untuk menentukan skala yang benar, bentuk,orientasi dan kedudukan bidang ellipsoid referensi terhadap geosenter. Oleh karenaitu di luar kesalahan pengukuran, suatu titik yang dihitung dari datum yang berbedaakan menghasilkan informasi koordinat yang berlainan pula. Untuk itu jaring kontroltersebut harus diintegrasikan dalam satu sistem, sehingga diperlukan transformasisatu datum ke sistem datum yang dipilih. Pada tahun 1931 dilakukan hitungan ulanguntuk menyatukan 3 sistem triangulasi Sumatera Sumatera Barat, Sumatera Selatandan Sumatera Timur dengan sistem Jawa dan Nusa Tenggara. Dan pada akhir tahun1938 sistem triangulasi Bangka dihubungkan dengan sistem Malaya semenanjungMalaysia melalui triangulasi Riau dan Lingga Schepers, 1939 dalam Abidin dkk,2002. Pada saat Perang Dunia II tidak ada kegiatan penting yang dapat dicatat dalampengadaan jaring kontrol triangulasi. Dan pada tahun 1960 pengukuran jaringtriangulasi dilanjutkan hingga pulau Flores oleh Dinas Topografi Angkatan DaratRepublik jaring kontrol triangulasi banyak menghadapi hambatan karenaadanya persyaratan intervisibility saling terlihat antar titik. Kondisi alam terutamacuaca dan keterbatasan kemampuan alat teodolit sangat berpengaruh pada hasil dankecepatan pengukuran, sehingga jaring triangulasi tidak dapat disatukan terutamatriangulasi antar yang dihadapi tersebut mendorong pemerintah melakukanperbaikan dan penyempurnaan sejak PELITA I tahun 1969, sehingga teknologi yanglebih baru mulai dihadirkan. Tahun 1970 terbentuk kerjasama pemerintah Indonesiadan Australia yang memanfaatkan teknologi EDM Electronic DistanceMeasurement dan Aerodist untuk menghubungkan sistem triangulasi Sumateradengan triangulasi Riau-Bangka-Belitung. Selain itu juga dilakukan perluasan jaringtriangulasi Kalimantan Barat dengan metode jaring poligon dan trilaterasi Soeprapto,1992 a. Jaring Kontrol DopplerTahun 1974 Bakosurtanal Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasionalmulai melakukan pengukuran titik kontrol horisontal dengan metode ekstraterestrialmenggunakan teknologi satelit. Pada saat itu jasa satelit yang dimanfaatkan adalahNNSS Navy Navigation Satellite System yang lebih dikenal dengan nama satelitnavigasi TRANSIT Doppler. Metode penentuan posisi ini disebut dengan metodeDoppler dan titik-titik kontrol yang dihasilkan dinamakan dengan titik penghambat dalam jaring kontrol triangulasi relatif dapat diatasidengan metode Doppler. Syarat intervisibility antar titik kontrol tidak diperlukan lagidalam metode ini, selain itu jangkauan tidak terbatas, faktor cuaca menjadi minimaldan kecepatan pengukuran meningkat drastis. Pengukuran triangulasi antar puncakgunung dapat memakan waktu sampai berbulan-bulan, sedangkan metode Doppler -Agung N. Bimasena2005,“Sejarah Kerangka Kontrol di Indonesia”,Yogyakarta STPNhanya memerlukan waktu beberapa hari. Ketelitian metode Doppler berkisar antara30 cm 1 meter untuk setiap kilometer rentang akhir tahun 1986 telah tersebar 966 titik Doppler di wilayahIndonesia. Distribusi titik Doppler diantaranya meliputi Irian sejumlah 125 titik ;Maluku sebanyak 231 titik ; kepuluan sebelah barat Sumatera sebanyak 76 titik ;kepulauan timur Sumatera sejumlah 93 titik ; Kalimantan, Sulawesi, Bali, NusaTenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 231 titik ; Jawa, Bali danLombok sebanyak 79 dari titik Doppler di Indonesia ditentukan dengan cara penentuanposisi titik point positioning yang menggunakan data orbit satelit teliti preciseephemeris, sedangkan sebagian yang lain dengan metode translokasi yangmenggunakan broadcast ephemeris Abidin dkk, 2002. Hal ini mengakibatkanketelitian jaring titik Doppler menjadi tidak homogen, meskipun jaring ini telahmenyatukan Indonesia dalam satu sistem dan datum yang Doppler juga banyak dimanfaatkan untuk penentuan batas negaraseperti perbatasan Indonesia-Malaysia pada tahun 1979 sebanyak 40 titik danperbatasan Indonesia-Papua Nugini pada tahun 1986 sebanyak 22 Jaring Kontrol GPSTeknologi penentuan posisi secara ekstraterestrial makin berkembang, dandalam beberapa tahun terakhir sampai saat ini metode GPS merupakan pilihan yangpaling banyak digunakan. Ketelitian metode GPS dapat mencapai 0,1 ppm untukjarak 10 km atau 0,1 mm per 1 km. Selain ketelitiannya lebih tinggi darimetode Doppler, metode GPS relatif lebih cepat waktu pengamatannya yang hanyamembutuhkan waktu beberapa jam Soeprapto, 1992 a.Pemanfaatan teknologi GPS memungkinkan penentuan posisi horisontal diseluruh muka bumi, baik darat, laut maupun udara. Selain dapat dilakukan kapan sajadan dalam waktu singkat dengan ketelitian tinggi, juga tidak ada masalah denganbidang ellipsoid sebagai acuan yang dipakai untuk hitungan φ dan kontrol horisontal menggunakan teknologi GPS ini diselenggarakanoleh Bakosurtanal mulai tahun 1989. Awal mulanya pengamatan satelit NAVSTAR-GPS Navigation System Using Time And Ranging – Global Positioning System inidimanfaatkan untuk pemantauan gerak kerak bumi geodinamika di Sumatera. Tahun1992 jaringan ini diperluas ke bagian timur Indonesia hingga Irian Jaya. Jaringan inikemudian dikenal dengan Zeroth Order Geodetic Network in Indonesia ZOGNI,yaitu suatu jaringan kontrol horisontal teliti yang homogen atau sering disebut denganjaring kerangka Orde 0 nol.Kerangka dasar nasional orde 0 berjumlah sekitar 60 titik yang ditempatkanpada setiap ibukota provinsi serta kota-kota besar di sekitarnya. Kerangka dasar orde0 ini selanjutnya dirapatkan dengan titik-titik GPS Orde 1 yang berjumlah sekitar 459buah. Distribusi titik orde 1 meliputi setiap kabupaten di daerah-daerah yangbersangkutan. Selanjutnya kerangka orde 2 dan orde 3 sebagai densifikasinyadiselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional BPN. -Agung N. Bimasena2005,“Sejarah Kerangka Kontrol di Indonesia”,Yogyakarta STPNBakosurtanal juga telah membangun jaringan stasiun tetap GPS yangberoperasi secara kontinyu selama 24 jam dengan receiver GPS tipe geodetik 2frekuensi Abidin dkk, 2002. Saat ini stasiun tetap GPS telah terdistribusi di pulauSumatera, Jawa, kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi dan Irian. Distribusi stasiuntetap GPS dan contoh pilar dalam 3 tipe dapat dilihat pada gambar di bawah iniBakosurtanal, 2003. -Agung N. Bimasena2005,“Sejarah Kerangka Kontrol di Indonesia”,Yogyakarta STPN -Agung N. Bimasena2005,“Sejarah Kerangka Kontrol di Indonesia”,Yogyakarta STPN3. Jaring Kontrol VertikalPengadaan jaring kontrol vertikal di Indonesia dimulai pada tahun 1925-1930di Jawa Barat dan sebagian wilayah Jawa Tengah. Jaring titik kontrol vertikal tersebutdikenal dengan nama titik-titik NWP Primaire Naukeurigheids Waterpassing yangmengambil rute sepanjang jalan-jalan raya sejauh km. Pengukuran sipat datarteliti tersebut dilaksanakan oleh Dinas Topografi di bawah pimpinan Prof. Ir. dan telah berhasil membangun titik tinggi. Acuan tinggi yang dipakaiadalah permukaan laut rata-rata di Tanjung Priok yang diamati pada tahun 1926Datum Priok.Sedangkan untuk daerah di luar pulau Jawa boleh dikatakan tidak adapengukuran jaring kontrol vertikal secara sistematis. Beberapa pengukuran yangpernah dilakukan antara lain di Sulawesi Selatan sepanjang 418 km pada tahun 1928,Minahasa Sulawesi Utara sepanjang 182 km pada tahun 1925 dan pulau Bangkasepanjang 993 km pada tahun 1957, 1958 dan 1961 Direktorat Topografi Angkatan Darat melakukanpengukuran jaring kontrol vertikal tambahan di beberapa daerah di pulau Jawasepanjang 900 km dengan 180 titik tinggi Mira, 1980 dalam Abidin dkk, 2002.Tahun 1980 baru dimulai lagi pengadaan jaring kontrol vertikal orde 1 sipat datarteliti untuk Jawa secara menyeluruh. Jaring titik kontrol ini sepanjang kmdengan tugu titik tinggi benchmark. Tahun 1987 jaring kontrol vertikal orde 1dilanjutkan ke pulau Bali sebanyak 69 benchmark BM. Sedangkan jaring kontrolvertikal orde 2 dilaksanakan di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi sampai akhirtahun 1990. Panjang jalur masing-masing km, 2000 km dan jaring kontrol vertikal memang lebih lambat daripada jaringkontrol horisontal, mengingat masih digunakannya metode konvensional yaitu sipatdatar yang cukup banyak menyita waktu dan tenaga. Tahun 1981 pernah dicobapengukuran tinggi dengan metode motorized levelling. Metode ini sama denganmetode sipat datar, tetapi menggunakan 3 buah mobil untuk meletakkan alat sipatdatar dan target. Kecepatan kerja dapat ditingkatkan sampai dengan 3-4 kalidibandingkan dengan sipat datar konvensional yang dilakukan dengan jalan terbesar yang dihadapi dalam metode ini adalah diperlukannya jalurjalan yang lebar dan mulus, sehingga relatif sulit diterapkan di daerah-daerah 1983 diterapkan pengukuran tinggi dengan metode trigonometriclevelling menggunakan total station. Metode ini merupakan kombinasi pengukuranjarak elektronis dan pengukuran sudut vertikal. Meskipun sangat menguntungkanuntuk daerah berbukit dan jalur jalan berkelok-kelok, metode ini dirasakan terlalumahal selain hasilnya kurang GPS sebenarnya memungkinkan untuk pengukuran tinggi, namunbelum menjadi jawaban yang memuaskan karena ketinggian titik direferensikan padageoid, sedangkan ketinggian dengan GPS dihitung terhadap bidang ellipsoidreferensi. Oleh karena itu masih diperlukan proses hitungan untuk mengkonversinyadengan data undulasi geoid yang memerlukan pengukuran uraian di atas, maka metode konvensional sipat datar masihmenjadi pilihan terbaik untuk pengadaan jaring kontrol vertikal. -Agung N. Bimasena2005,“Sejarah Kerangka Kontrol di Indonesia”,Yogyakarta STPN4. Biaya Pengadaan Jaring Kontrol PemetaanSecara ekonomis biaya pengadaan titik triangulasi dan titik Doppler tidak lagimenjadi mahal jika menggunakan standar nilai uang saat ini. Namun secara umumtitik-titik kontrol geodesi memiliki harga yang secara relatif tidak murah. Sebagaicontoh Bakosurtanal menentukan tarif produk pengukuran dan pemetaan untuk surveigeodesi sebagaimana tabel di bawah Produk Satuan TarifRupiah1 Titik Tinggi Geodesi TTG Titik Global Positioning System GPS Titik Gaya Berat Titik Stasiun Tetap GPS Hari Daftar Stasiun Jaring Kontrol Horisontal Nasional Buku Klasifikasi, Standar Survei dan Spesifikasi SurveiKontrol Geodesi Buku Informasi Jaring Kontrol Vertikal NasionalSumatera Buku Petunjuk untuk Operator Gaya Barat Buku Survei GPS Hari Survei GPS Titik Survei Sipat Datar Km Lari Survei Gaya Berat Hari Survei Gaya Berat Titik Fasilitas Data Prosessing Hasil Survei Hari Bakosurtanal 20005. Manfaat Jaring Kontrol PemetaanJaring kontrol pemetaan pada awalnya hanya untuk keperluan kerangka dalampemetaan. Sejalan dengan perkembangan ilmu geodesi, maka titik-titik kontrolpemetaan tersebut memiliki fungsi yang semakin beragam. Salah satu kegunaannyaadalah untuk kegiatan pemantauan deformasi kerak bumi maupun hasil budi dayamanusia misal gedung, jembatan, bendungan dsb.Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang mengalami pergerakantektonik aktif, karena terletak di pertemuan 3 lempeng benua yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Jalur aktif tersebut terletak di lautansebelah barat Sumatera, selatan pulau Jawa sampai ke kepulauan Nusa gerakan lempeng dapat diukur berdasarkan titik-titik kontrol geodesi,sehingga dapat dimanfaatkan untuk studi gempa bumi, mitigasi bencana, earlywarning system pemantauan gerakan kerak bumi tersebut pada dasarnya tidak untukmenentukan koordinat absolut suatu titik, melainkan dengan mengamati posisi relatifantar stasiun pemantau berdasarkan waktu. Oleh karena itu diperlukan pengukuransecara periodik dengan ketelitian tinggi. Hal ini relatif tidak mungkin dipenuhi oleh -Agung N. Bimasena2005,“Sejarah Kerangka Kontrol di Indonesia”,Yogyakarta STPNteknologi triangulasi konvensional, apalagi dengan makin berkembangnyapemanfaatan teknologi GPS. Namun demikian titik-titik triangulasi Sumatera yangterletak di sepanjang pegunungan Bukit Barisan merupakan “monumen” yang sangatberharga, mengingat informasi koordinatnya digunakan untuk penelitian rentangpatahan bulan Agustus September 1989 dilaksanakan Global PositioningSystem for Geodynamic Project in Sumatera GPS-GPS. Proyek ini merupakansurvei deformasi kerak bumi dengan pengamatan GPS di Sumatera Utara, SumateraBarat termasuk kepulauan di sebelah barat Sumatera Nias, Siberut, Pini dll dan Riauyang mencakup luasan sekitar 400 km2. Pengamatan dilakukan pada 11 titiktriangulasi, 7 titik Doppler dan 14 titik baru dengan 12 buah GPS yang sama diulangi lagi pada bulan Juli Agustus 1990 pada stasiun-stasiun yang sama ditambah dengan beberapa stasiun triangulasi lainnya. Titik-titikkontrol horisontal dan vertikal juga berperan untuk survei deformasi skala kecilbendungan, jembatan, bangunan purbakala dsb yang dipantau pergeserannya secarahorisontal maupun vertikal Soeprapto, 1992 a.Selain untuk pemetaan secara umum kontrol geodetik dan studigeodinamika, jaring kontrol geodesi tersebut jugadimanfaatkan dalam bidang geodesiglobal, navigasi dan geodesi kelautan Abidin, 2001.6. PenutupSejarah panjang penentuan posisi untuk pengadaan jaring kontrol pemetaan diIndonesia seharusnya tidak hanya menjadi “cerita” dalam literatur dan buku-bukupengukuran dan pemetaan, melainkan perlu ada kesadaran tentang “nilai” tugu titik-titik kontrol tersebut secara ekonomis maupun non tersebut diterjemahkan dalam kerangka historis juga pemanfaatan lebihlanjut untuk pengembangan fungsi titik-titik kontrol geodesi. Pengembangan fungsiini tidak terbatas sebagai jaring kontrol pemetaan, tetapi juga dalam rangkapemanfaatan di bidang lainnya. Penggunaan titik-titik kontrol horisontal dan vertikalsecara lintas sektoral akan mendorong upaya pemeliharaan yang lebih PustakaAbidin, 2001 . Geodesi Satelit , Jakarta Pradnya , and 2002 . Survei dengan GPS , Jakarta 2000. Survei Geodesi , 2003. Geodesi dan Geodinamika , 1992 a . Pengantar Survei Geodesi , Yogyakarta Jurusan TeknikGeodesi FT 1992 b . Metode Penentuan dan Hitungan Titik Kontrol Horisontal ,Yogyakarta Jurusan Teknik Geodesi FT UGM. Agung Nugroho BimasenaPada tahun 1995 Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Bakosurtanal telah menetapkan adanya sistem referensi nasional dalam kegiatan pemetaan untuk seluruh wilayah Indonesia yang disebut dengan Datum Geodesi Nasional Tahun 1995 DGN 95. Menindaklanjuti ketentuan tersebut Badan Pertanahan Nasional BPN menetapkan adanya sistem koordinat nasional untuk kegiatan pemetaan di lingkungannya yaitu dalam sistem proyeksi Transverse Mercator 3º TM-3º. Upaya tersebut diawali dengan pemasangan kerangka kontrol horizontal sebagai jaringan titik ikat pemetaan bidang-bidang tanah. Kegiatan pengukuran kerangka kontrol horizontal oleh BPN menghasilkan distribusi Titik Dasar Teknik TDT dalam Orde 2, Orde 3 dan Orde 4 yang merupakan perapatan dari TDT Orde 0 dan Orde 1 yang dipasang oleh Bakosurtanal. Pengadaan TDT Orde 2 dan 3 dilaksanakan dengan pengukuran Global Positioning System GPS, sedangkan TDT Orde 4 dengan metode poligon. Metode Poligon merupakan metode terestris yang paling fleksibel untuk diterapkan pada berbagai bentuk daerah dan kondisi topografi medan. Berbagai metode penghitungan dapat digunakan dalam penghitungan koordinat poligon. Salah satu yang paling banyak dimanfaatkan adalah metode Bowditch karena kesederhanaannya dalam penentuan koordinat kerangka kontrol horizontal. Penghitungan Metode Bowditch menggunakan 2 kontrol hitungan yaitu kesalahan penutup sudut dan kesalahan penutup jarak kesalahan jarak linier. Dalam kaitannya dengan kesalahan penutup sudut, salah satu keunikan sekaligus “kesulitan” untuk juru ukur dari poligon terbuka terikat sempurna adalah adanya kemungkinan penerapan berbagai rumus penghitungan syarat sudutnya. Tulisan ini akan membahas variasi rumus penghitungan syarat sudut pada poligon terbuka terikat sempurna, kondisi yang memungkinkan munculnya rumusrumus tersebut dan konversi antar kondisi untuk menghasilkan satu rumus has not been able to resolve any references for this publication.

JurnalSipil Statik Vol.8 No.2 Februari 2020 (275-282) ISSN: 2337-6732 275 ANALISIS NERACA AIR SUNGAI TENDEKI DI TITIK BENDUNG TENDEKI KOTA BITUNG

100,92,…,79,…lxx Jawaban Rumus suku ke-n barisan aritmetika bertingkat adalah Un = a + n-1 b + n-2n-ane c/2 + … Oke, langsung saja kita membahas persoalan. Penyelesaian 100 92 … 79 …. 70 ⇒ a = 100 -eight … … … … ⇒ b = -8 — … … … ⇒ c? Sebelum mencari suku pada barisan yang hilang kita perlu menentukan rumus suku ke-northward nya dengan langkah berikut Langkah ane Mencari nilai c United nations = a + due north – i b + n – iin – i c/2 U₄ = 100 + four – 1 -viii + 4 – 24 – 1 c/ii 79 = 100 + three -8 + ii . 3 . c / 2 79 = 100 – 24 + 3c 79 = 76 + 3c 3c = 79 – 76 3c = three c = 1 Langkah 2 Menentukan rumus suku ke-north United nations = a + due north – 1 b + n – iin – 1 c/ii Un = 100 + northward – i-eight + n – 2n – one 1/ii Un = 100 – 8n + 8 + 1/ii northward² – 3n + 2 Un = -8n + 108 + 1/2 due north² – 3/two northward + 1 Un = 1/2 due north² – 19/ii n + 109 Sekarang, kita tinggal mencari suku ke-3 dan suku ke-five dengan menggunakan rumus Un Un = 1/ii due north² – xix/2 north + 109 U₃ = 1/2 3² – 19/2 3 + 109 U₃ = 9/2 – 57/two + 109 U₃ = -48/ii + 109 U₃ = -24 + 109 = 85 U₅ = 1/ii 5² – nineteen/2 five + 109 U₅ = 1/2 25 – 95/2 + 109 U₅ = 25/two – 95/2 + 109 U₅ = -70/two + 109 U₅ = -35 + 109 = 74 Maka, angka/suku yang hilang adalah 85 dan 74 xviii total views, two views today
Poligonfrekuensi bisa dibuat secara langsung tanpa harus menggambarkan histogram terlebih dahulu. Caranya adalah dengan membuat tanda di atas titik tengah setiap kelas interval dengan jarak yang sesuai dengan frekuensinya kemudian titik-titik ini dihubungkan dengan garis dan ditutup pada kedua ujungnya seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Jawab100,92,85,79,74,70dari 100-8=92,92-7=85,85-6=79,79-5=74,74-4=70Semoga membantu ya...
CariKualitas tinggi Titik Akses Nirkabel Produsen Titik Akses Nirkabel Pemasok dan Titik Akses Nirkabel Produk di Harga Terbaik di Alibaba.com. US$21,79-US$31,12 / Buah. 1 Buah (Min Order) US$20,21 /Buah (Pengiriman) CN. US$25,00-US$70,00 / Buah. 1 Buah (Min Order) CN. Jiangmen Todaair Electronic Co., Ltd. 10YRS.
MatematikaBILANGAN Kelas 8 SMPPOLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGANRagam Pola BilanganIsilah titik berikut agar membentuk suatu pola barisan bilangan. a. 4,10, ..., ..., 28,34,40 b. 100,92, ..., 76, ..., 56,48 c. 7,13,11, ..., ..., 21,19,25,23,29 Ragam Pola BilanganBarisan AritmetikaPOLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGANBILANGANMatematikaRekomendasi video solusi lainnya0156Seorang pegawai kecil menerima gaji tahun pertama sebesar...0111Tentukan suku ke-4 pada barisan bilangan 6, 24, 120, ...0321Suku ketiga suatu barisan aritmetika adalah 9, sedangkan ...Teks videoHalo friend di sini ada soal. Isilah titik-titik berikut agar membentuk suatu pola barisan bilangan untuk mencari titik-titik tersebut kita harus mencari polanya terlebih dahulu untuk yang pertama yaitu yang barisannya adalah 4 10 median titik titik-titik kemudian 28 34 40 kita. Perhatikan bahwa suku-suku yang berdekatan Di Sini dari 4 ke 10 itu dijumlahkan dengan 6 Kemudian dari 28 ke 34 itu juga sama ditambah dengan 6 kemudian 34 + dengan 40 itu juga sama yaitu ditambah dengan 66 maka di sini bisa kita simpulkan bahwa pola dari barisan bilangan tersebut itu setiap suku yang berdekatan dijumlahkan dengan 6 untuk menentukan suku selanjutnya maka dari 10 disini untuk membantu Suku selanjutnya itu kita tambahkan dengan 6 maka 10 + 6 hasilnya adalah 16 kemudian Disini dari 16, maka untuk mencari suku selanjutnya kita tambahkan dengan 6 mata 16 ditambah dengan 6 hasilnya adalah 22 dari 22 ke 28 itu juga ditambahkan dengan nama jadi disini kita dapatkan dua suku yang kita isi adalah 16 dan 22. Selanjutnya untuk soal yang bekerja disini terdapat ralat soal dimana harusnya ini adalah 60 Udin yang ini adalah 52 barisan nya menjadi 100 kemudian 92 titik 76 titik 60 52 sekarang perhatikan suku-suku yang berdekatan Di Sini dari 100 ke 92 itu dikurang dengan 8 Kemudian dari 60 ke 52 itu juga dikurang dengan 8 maka bisa kita simpulkan bahwa untuk menentukan suku selanjutnya maka kita akan mengurangi 8 dari suku tersebut menjadi untuk menentukan yang ini maka dari 92 kita kurangi dengan 8 + 92 dikurangi dengan 8 itu hasilnya adalah 80 dari 84 ke 76 juga sama itu dikurang 8 maka 76 sini juga kita kurangi 8 untuk menentukan suku selanjutnya 76 dikurangi 8 itu hasilnya adalah 68 di sini juga cocok 68 ke-60 i7 kita kurangi dengan 8 maka kita dapatkan suku yang akan kita isi yaitu 84 dan 68 untuk yang c itu di sini polanya adalah 71311 kemudian titik-titik 21 19, 25, 23 dan 29 sekarang perhatikan suku-suku yang berdekatan jadi dari 7 ke-13 Itu dia dijumlahkan dengan 6 Kemudian dari 13 ke 11 itu kita kurangi dengan kemudian kita cari yang lain yaitu dari sini 21 ke-19 itu dikurang dengan 2 Kemudian dari 19 ke 25 itu ditambah dengan 6 dari 25 ke 23 itu dikurangi 2 dan 23 ke-29 itu dijumlah dengan 6 Nah dari sini bisa kita dapatkan bahwa polanya itu adalah selang-seling yaitu yang pertama jumlah 6 kemudian dikurangi 2 dijumlah 6 dikurang 2 dan seterusnya maka untuk menentukan suku yang selanjutnya dari 11 dari suku yang bernilai 11 maka disini akan kita jumlahkan dengan 6 Nah dari 11 ditambah dengan 6 itu hasilnya adalah 17 Kemudian untuk menentukan suku yang saja di sini maka akan kita kurangi dengan 2 sehingga 17 dikurangi 2 itu hasilnya adalah 15 dari 15 ke-21 juga cocok yaitu kita tambahkan dengan jadi disini kita isi suku yang harus kita isi yaitu 17 dan 15 sekian sampai jumpa pada Pertanyaan selanjutnya
\n\n \n\n \n\n100 92 titik titik 79 titik titik 70
TheTitik 0 Km area is almost never empty of community activities, starting from the morning, afternoon, evening, until night, even in the middle of the night there are still people hanging out and passing by there. Administratively, the Titik Nol Yogyakarta area belongs to the Ngupasan Village area, Gondomanan District. Yogyakarta city.
47 Geometri Analitik RuangGaris lurus 2x  y  4  y  2z   3z  4  2x  5z  8  0 ..................... *memotong g1 dan g 2 untuk setiap  dan .karena melalui 2,1,1 * 1    0 dan 1   0, atau   1,   1. yang kita subsitusikan x  y  z   2z  4, merupakan persamaan yang Jarak Antar Dua Garis Lurus g1 dan g2 1. Bila g1 dan g2 sejajar , untuk menghitung jaraknya dapat dilakukan sebagai berikut - Pilihlah sembarang titik p pada g1 - Buatlah bidabg rata W melalui P dan tegak lurus g1, yang dengan sendirinya juga tegak lurus g2 - Tentukan Q titik tembus g2 pada W - Panjang PQ adalah jarak g1 dan g2 2. Bila g1 dan g2 bersilangan, dapat dilakukan sebagai berikut - Buat bidang rata W yang melalui g1 dan sejajar g2 - Pilih sembarang titik P pada g1 - Tentukan jarak P ke bidang W, merupakan jarak g1 dan 26 1. Tentukan jarak garis lurus g1 x  2  y  z  2 x  y  4  z  8 , dan g2 231 23 1 Penyelesaian g1 // g2Geometri Analitik Ruang 48pilihlah P 2,0,2 pada g1persamaan bidan W melalui P dan tegak lurus g1W = 2 x  2 + 3 y  0 + z  2= 02x + 3y + z – 6 = 0…………………………*Mencari titik Q, yaitu titik terbus g1 pada W g2 dapat ditulis dalam persamaan parameter x = 2  , y = 4 + 3  , z = 8 +  …………………**dan subtitusinya ke * 22  + 34 + 3  + 8 +  – 6 = 0 14  + 14 = 0    1Jadi Q-2, 1, 7 berarti jarak g1 dan g2 adalah PQ   2  2 + 1 02  7  22  = 422. Tentukan jarak dan persamaan garis hubung terpendek dari sumbu Z kegaris lurus g2 x = -y + 1 = -z Penyelesaian Sumbu Z mempunyai persamaan g1 x = 0, y = 0, dan garis g2 x + z = 0, x + y – 1 = 0; bidang W melalui titik g1 berbentuk x +  y = 0 dan // g2 yang arahnya 1 1 1 01 10 11 0 11 Berarti [ 1, ,0 ] . 1,1,1  0    1jadi W = x + y = 0 ; pilih sembarang titik P pada g2,ambil x = 0  z  0 , dan y = 1 atau P 0,1,0    0jarak ke W = 0 adalah d =   12  12  02 =1 1 2 2 249 Geometri Analitik Ruangg3 adalah garis hubung terpendek g1 dan g2, yang dapat dicari sebagai berikut bidang U melalui g2 dan tegak lurus W  x  y  x  y 1  0  1 x  y  z    0, serta 1 ,,1.1,1,0  0     1 . berarti 2 U= 1  1  Z  1  0 atau x – y + 2z + 1 = 0 2X 2Y 2Titik tembus sumbu Z pada U x = 0, y = 0, z =1  0,0, 1 2 2 g1 melalui R dan vector arahnya = normal dari W berarti g3 x, y, z  0,0. 1  1,1,0 atau 2x = y, z= 1 Jarak Sebuah Titik ke Sebuah Garis Lurus Jarak p x1, y1, z1  ke garis g dapat kita cari sebagai berikut - Buat bidang W melalui p tegak lurus g - Cari titik Q, titik tembus g pada W. - Garis PQ dalah suatu garis yang tegak lurus g dan melalui titik P sehingga panjang PQ adalah jarak titik P ke garis gContoh 27 Tentukan jarak titik 1,0,2 ke garis x = y = z PenyelesaianBidang W yang melalui 1,0,2 dan tegak lurus x = y = z adalah1 x  y + 1 y  0 1z  2  0  x  y  z  3  0 ………………*Geometri Analitik Ruang 50 Ttik tembus garis g pada W dpiperoleh dengan mensubsitusikan x = y = z =  ke *    1 atau titik tembus Q 1,1,1. jadi PQ = 112  1 02  1 22  2 adalah jarak yang diminta Catatan Mencari persamaan garis h yang melalui titik P x1, y1,z1  serta memotong tegak lurus g dengan persamaan x, y, z =x2, y2,z 2  + a,b, c. Misalkan Q pada garis g berarti kordinat Q x2 a, y 2b,z 2c. Vector PQ = x2 a x1, y 2b  y1,z 2c z1  merupakan arah garis h h sebagai contoh, kita hendak memecahkan contoh 3 diatas, ambil Q , ,   pada g, vector PQ=  1,,  2, PQ tegak lurus arah g, yaitu 1,1,1berarti  1    1  0 atau   1 Titik Q 1,1,1 dan jarak P ke garis g = PQ = 1  12  1  02  1  22 = Perpotongan Tiga Bidang Rata Pandang tiga bidang rata V1 = A1x + B1y + C1z + D1 V2 = A2x + B2y + C2z + D2 V3 = A3x + B3y + C3z + D3 V1, V2 dan V3 tidak ada yang sejajar, terdapat tiga kemungkinan kedudukan ketiga bidang tersebut 1. hanya mempunyai satu titik persekutuan membentuk jaringan bidang , 2. mempunyai satu garis lurus persekutuan membentuk berkas bidang ,51 Geometri Analitik Ruang 3. membentuk satu prima segitigapandang bahwa V1 danV2 tidak sejajar. Garis potong V1 dan V2 yaitu g mempunyai arah   D1 B1 A1  D1   D2 B2 , A2  D2 ,0    n1  n2 = A1 ,B1,C1  A2 ,B2 ,C 2 dan melalui titik P  A1 B1 A1 B1    A2 B2 A2 B2 maka V1 = 0. V2 = 0. V3 = 0 membentuk prisma sisi tiga jika g // V3 g tidak terletak pada V3.Berarti n1n2 .n3  0 atau bila  A3 B3 C 3   A1 B1C1     A1 B1 C 1    A 2 B 2 C 2   0 …………………38 A2 B 2 C 2   A3 B3 C 3 dan misalkan titik P terletak pada V3 = 0, berarti tidak terpenuhi hubungan Atau tidak memenuhi  D1 B1 A1  D1A3 = D2 B2  A2  D2  C3 0  D3 0 A1 B1 A1 B1 A2 B2 A2 B2 A1 B1 C1 D1atau tak memenuhi A2 B2 C2 D2 = 0 ……………………….39 A3 B3 C3 D 3Jadi - Ketiga bidang rata membentuk suatu berkas bidang rata, jika terpenuhi persamaan 38 dan 39 - Ketiga bidang rata membentuk suatu prisma sisi tiga jika terpenuhi persamaan 38 dan 39Geometri Analitik Ruang 52 - Dalam hal lain, membentuk jaringan. Contoh 28 Tentukan bahwa bidang x  y  z  3  0, 3x  y  2z  2  0 dan 2x  4y  7z  7  0 membentuk prisma segitga. Penyelesaian Persamaan 38 terpenuhi, yaitu 111 3 1 - 2  0 sedangkan persamaan 39 24 7 11 3 3 1 - 2  40  0, tidak terpenuhi. 24 Soal-soal dan Pemecahannya 1. Tentukan persamaan bidang rata melalui titik P 2,2,1 dan Q 9,3,6 serta tegak lurus bidang V 2x + 6y + 6z = 9 ! Penyelesaian Misalkan persamaan bidang W Ax + By + Cz + D = 0, Melalui titik P2,2,1  2A + 2B + C + D = 0 …………………………..1 Melalui titik Q9,3,6  9A + 3B + 6C + D = 0 …………………………2 Dan karena tegak lurus V, 2A + 6B + 6C = 0……...…………………..32 – 1 9A + 3B + 6C + D = 0 2A + 2B + C + D = 0 - 7A + B + 5C = 0 …………………………………………4Dan 4 – 3 7A + B + 5C = 0 x6 2A + 6B + 6C = 0 x142A + 6B + 30C = 053 Geometri Analitik Ruang 2A + 6B + 6C = 0 - 40A + 24C = 0 A = − 3 5Substitusikan nilai A ke persamaan 4 7− 3 + B + 5C = 0, diperoleh B = − 4 . 5 5substitusikan nilai A dan B ke ke persamaan 1 2− 3 + 2− 4 + C + D = 0, 5 5diperoleh D = 9 . 5jadi persamaan bidang yang dimaksud adalah − 3 x − 4 y + Cz + 9 C = 0, C = -5 5 5 5maka 3x + 4y – 5z – 9 = 02. Tentukan persamaan bidang rata yang melalui -1,3,2 serta tegak lurus bidang-bidangV1 = x + 2y + 2z = 5 dan V2 = 3x + 5y + 2z = 8 !Penyelesaian Bidang W yang diminta, melalui -1,3,2 berbentukAx + 1 + B y – 3 + C z – 2 = 0,W tegak lurus dengan V1 maka A + 2B + 2C = 0 ……………..1W tegak lurus dengan V2 maka 3A + 5B + 2C = 0 ……………22 – 1 diperoleh 2A + 3B = 0 atau A = -3/2 B .-3/2 Bx + 1 + B y – 3 – 1/4 Bz – 2 = 0, atau 6x – 4y + z + 16 = 03. Tunjukan bahwa garis lurus yang menghubungkan titik-titik P-1,-2,-3 dan Q1,2,-5 serta garis lurus yang menghubungkan R6,-4,4 dan S0,0,-4 saling jelas bahwa PQ = [2,4,-2] tidak sejajr denga RS = [-6,4,-8]. Selanjutnya akan ditunjukan bahwakeempat bidang tesebut sebidang. xQ  xP yQ  yP zQ  zP 2 4  2W xR  xP yR  yP zR  zP  7  2 7  0 yS  yP zS  zP 1 2 1 xS  xPGeometri Analitik Ruang 54 Jadi P,Q,R, dan S terletak pada suatu bidang PQ tidak sejajar dengan RS. Berarti garis melalui PQ berpotongan dengan garis melalui Tentukan persamaan bidang rata W melalui garis potong bidang V1 x  3y  z  7  0 dan V 2  2x  y  3z  5  0 serta tegak lurus bidang V 3  x  2 y  3z  7  0. Penyelesaian W melalui perpotongan V 1 dan V 2 berarti berbentuk berarti x  3y  z  7  2x  y  3z  5  0  1 2x   3  y  1 3z   7  5  0. Dan karena tegak lurus V 1 . Maka dot product 1 2. 3  .1 3.1,2,3  0  9  2    2 9 Jadi W 1 2. 29x  . 3  . 29y  .1 3. 29z   7  5. 29  0 Atau 13x  29 y 15z  73  05. Tentukan persamaan garis lurus yang memotong kedus garis lurusg1 2x  y 1  0  x  2y  3z dan g1 3xy  z  0  4x  5y  2z  3 sertag3 x  y  z. 2 3Penyelasaian Persamaan umum garislurus yang memotoing garis g1 dan g2 adalah 2x  y 1  x  2y  3z  0g3x  y  z  2  2x  y  2z  3  0Atau 2  x  1 2y  3z 1  0  V1  3  V2 3  4x  1 5y  1 2z  2Karena g sejajar dengan g3 berarti arahnya = [1,2,3], yang tegak lurus normal bidang g1 dannormal bidang g2 , berarti 2  .2  3.3  0     2355 Geometri Analitik RuangDan 3  4 .1   1  5 .2  1  2 3  0     1 2Maka persmaan garis lurus yang diminta adalah g 4x  7 y  6z  3   7 y  4z  7  06. Tentukan persamaan vektoris garis lurus hasil proyeksi tegak lurus g. [x,y,z] = [1,-1,2] pada 2,0,1 pada bidang rata W = 2x + 3y – z = Garis lurus g proyeksi P merupakan garis potong antara W dan V yang melalui g dan tegaklurus W.g x - 2z + 3 = 0. y = -1W berbentuk x  2z  3  y 1  0  x  y  2z  3    0V  W  2  3  2  0     43V  3x  4y  6z  5  0 W  2x  3y  z  0Jadi P V  3x  4 y  6z  5  0Yang arahnya g1 2  22  17 3 1 2 33 4 6 3 4 9Untuk menetukan sebuah titik pada P kita boleh mengambil titik tembus g pada W yaitudiperoleh dari subsitusi 21 2  31 0  2    0  31 atau titik potong3,1,37. Tentukan persamaan garis lurus g yang melalui titik P1,-2,-3, sejajar bidang rata V  2x  y  2z  0 menyilang tegak lurus g1 x  4z  1, y  3z  2. tentukan pula jarak dari awal sumbu ke garis Penyelesaian vektor arah g1 Geometri Analitik Ruang 5614 10 4 1 0 3001 1 3Misalkan vektor arah garis g = [a,b,c] karena g // bidang rata V a,b, c.2,1,2  0  2a  b  2c  0 ................................................................ *Dan tegak lurus g1  a,b, c.4,3,1  0  4a  3b  c  0 .................................. **Dengan menyelesaikan * dan ** diperoleh b = c dan a = 1 c . Karena g melalui 1,-2,-3, 2persamaannya [x,y,z] = [1,-2,-3] +  [ 12 c ,c,c] = 1,2,3 1,2,1Untuk mencari jarak titik O0,0,, k g, kita dapat buat bidang U melalui O0,0,0 tegak lurusg  U x  2y  2z  tembus U  1 2 2  2  2 3  2  0    tembus Q2,0,-1Jarak O ke g adalah OQ  22  02 12  Tentukan persamaan garis lurus g yang melalui titik P1,0,-1, terletak pada bidang V  x  3y  z  0 serta tegak lurus garis g1 x  2 y  z   3y  5z1 Penyelesaian Garis g hanya mungkin bila titik P terletak pada bidang W. Ternyata terpenuhi 1+ Jadi P terletak pada bidang V. Misalkan, vektor arah dari g a = [a,b,c], karena g terletak pada V berarti a tegak lurus vektor normal dari V,  a,b, c.1,3,1  0  a  3b  c  0 ........................ 1Vektor arah g1 17 72 1 1 22 3 5 5 3 7Karena g  g1 berarti a,b, c.7,7,7  0  a  b  c  0 ....................... 257 Geometri Analitik RuangDengan menyelesaikan persamaan 1 dan 2 diperoleh a  b, c  2b. dan karena gmelalui1,0,-1 persamaannya a,b,c  1,0,1  b,b,2b atau a,b,c  1,0,1 1,1,2.9. Tunjukan bahwa ketiga bidang rata V 1  2xy  z  3  0 , V 2  7x  5y  2z 12  0 , V 3  x  2y  3z  4  0 berpotongan hanya pada satu titik jadi membentuk jaringan bidang. Kemudian tentukan persamaan bidang W yang melalui titik potong tersebut dan sejajar pada bidang V 4  y  3z  4  0 . Penyelesaian 2 2 1 7 5  2  76  0 1 2 3Jadi titik potong di satu bidang melalui titik potong V1  V2  V3  0 atau 2x  y  z  3  7x  5y  2z 12  x  2y  3z  5  0 2  7  .x  1 5  2.y  1 2  3.z   3 12  5  0Karena //V4 berarti 2  7    0 serta 1 5  2.1  1 2  3  3dimana    4 dan    10 , 19 19W  y  3  4  0  19 y  57z  15  0 Soal-Soal Latihan 1. Tentukan persamaan vektoris dan persamaan linier bidang rata melalui titik a 3,4,1, -1,-2,5, 1,7,1 b 3,1,4, 2,1,6, 3,2,4 c 3,2,1, 1,3,2, 1,-2,3 Penyelesaian a x, y, z  3,4,1  4,6,4  2,3,0,3x  2y  6z  32  0 b x, y, z  3,1,4 1,0,2 0,1,0,2x  z 10  0Geometri Analitik Ruang 58c x, y, z  3,2,1  2,1,1  2,4,2,3x  y  5z 16  02. Apakah empat titik berikut sebidang, jika sebidang tentukan persamaan liniernya a 2,1,3, 4,2,1, -1,-2,4, 0,0,5b 4,2,1, -1,-2,2, 0,4,-5,  1 , 1 ,0 2 2c 3,1,2, 4,-2,-1, 1,2,4, 1,2,1Penyelesaian a. Ya. 5x  4y  3z 15  0b. Ya. 11x 17 y 13z  3  0c. Tidak3. Tentukan hal-hal istimewa pada bidang-bidang rata berikut serta berikan gambarnya a x + y = 6 b 2x – z = 0 c 2y – 3z = 6 d X – 6 = 0 e 2x + 4y + 3z = 0 f 3x – 5y + 2z = 304. Tentukan persamaan linier bidang rata a Melalui 3,-2,-4 yang hotizontal b Sejajar su,bu Z memotong sumbu X positif sebesar 2, memotong sumbu Y negatif sebesar 3. c Melalui 3,-2,4 dan tegak lurus garis [x,y,z] = 2,2,3 d Melalui -1,2,-3 tegak lurus dan garis lurus yang melalui -3,2,4 dan 5,4,1 e Tegak lurus berpotonga garis P-2,2,-3 dan Q6,4,5 seerta melalui tengah-tengah PQ Penyelesaian a z + 4 = 0 b 3x – 2y – 6 = 059 Geometri Analitik Ruang c 2x + 2y – 3z + 10 = 0 d 8x + 2y – 3z = 0 e 4x + y + 4z – 15 = 0 5. Tentukan persamaan linier bidabg rata yang a Melalui -1,2,4 dan sejajar bidang rata 2x – 3y – 5z + 6 = 0 b Sejajar bidang rata 3x – 6y – 2z = 0 dan berjarak 3 dari titik asal 0,0,0 c Sejajar bidang rata 4x – 4y + 7z – 3 = 0 dan berjarak 4 dari titik 4,1,-2 Penyelesaian a 2x – 3y – 5z + 28 = 0 b 3x – 6y – 2z  21 = 0 c 4x – 4y + 7z + 38 = 0 6. Tentukan persamaan bidang rata a Melalui 3, –2,4 dan tegak lurus bidang rata 7x – 3y + z – 5 = 0 dan 4x – y – z + 9 = 0 b Melalui 4,–3,2 dan tegak lurus garis potong bidang rata x – y + 2z – 3 = 0 dan 2x – y – 3z =0 c Yang tegak lurus bidang rata 3x – y + z = 0 dan x + 5y + 3z = 0 serta berjarak 6 dari titik asal d Melalui titik 2,1,1 dan 3,2,2 serta tegal lurus bidang rata x + 2y – 5z = 0 Penyelesaian a 4x + 11y + 5z – 10 = 0 b 5x +7y + z – 1 = 0 c x + y – 2z  6 = 0 d 7x – 6y – z – 7 = 0 7. Tentukan titik potong ketiga bidang rata Geometri Analitik Ruang 60 a 2x – y – 2z = 5. 4x + y + 3z = 1. 8x – y + z = 5 b 2x + y – z – 1 = 0 . 3x – y –z + 2 = 0. 4x – 2y + z – 3 = 0 c 2x + 3y + 3 = 0. 3x + 2y – 5z + 2 = 0. 3x – 4z + 8 = 0 Penyelesaian a 32 ,4,3 b 1,2,3 c 32 ,2, 128. Suatu bidang rata memotong sumbu-sumbu koordinat titik A, B dan C sedemikian sehingga titik berat segitiga ABC adalah titik a,b,c tunjukan bahwa persamaan bidang rata tersbut adalah x y z 3 acc9. Tentukan persamaan bidang rata a melalui sumbu X dan tegak lurus bidang rata 2x – y – 3z = 5 b melalui garis potong bidang-bidang rata x + y + z = 6 dan 2x + 3y + 4z + 5 + 0 serta titik 1,1,1 c melalui garis potong bidang-bidang rata 2x – y = 0 dan 3z – y = 0 serta tegak lurus bidang rata 4x + 5y – 3z = 8 d melalui garis potong bidang-bidang rata ax + by + cz + d = 0 , a1x + b1y + c1z + d = 0 serta tegak lurus bidang XOY Penyelesaian a 3y – z = 0 b 20x + 23y +26z – 59 = 0 c 28x – 17y + 9z -0 d xac1  a1c  ybc1  b1c  dc1  d1c  010. Tentukan persamaan bidang rata yang a melalui titik 3,–3,1 dan tegak lurus garis lurus yamg menghubungkan titik 3,4,-1 dan 2,- 1,5.61 Geometri Analitik Ruang b membagi dua potongan garis lurus yang melalui 1,2,3, 3,4,5 dengan sudut siku-siku. Penyelesaian a x + 5y – 6z + 18 =0 b x + y + z = 9 c11. Tentukan jarak a titik -2,2,3 kebidan rata 2x + y – 2z = 4 b titik 0,2,3 ke bidang rata 6x – 7y – 6z + 22= 0 c bidang rata 2x – 2y + z + 3 = 0 dan 4x – 4y + 2z + 5 = 0 d bidang-bidang rata 6 x – 2y + 3z = 7 dan 6x – 2y + 3z = 9 Penyelesaian a 4 10 b 11 1 c 6 2 d 712. Buktikan bahwa bidang-bidang rata bagi bissectors dari bidang-bidang rata A1x + B1y + C1z + d2 = 0 dan A2x + B2y + C2z + d2 = 0 adalah A1x  B1 y  C1 y  D1   A2 x  B2 y  C2 y  D2A12  B12  C12 A2 2  B2 2  C2 2tanda  . Menunjukkan bidang bagi dalam atau bidang bagi luar. Tentukan bagi dalambidang-bidang rata x + 2y + 2z – 3 = 0 dan 3x + 4y + 12z + 1 = 0Pernyelesaian 11x + 19 y + 13z – 18 = 013. Tunjukan volume bidag empat yang dibatasi oleh bidang-bidang rata y + z = 0, z + x = 0, x  y  0 dan x + y + z = 1Geometri Analitik Ruang 62 2 Penyelesaian 314. Tunjukan bahwa bidang-bidang berikut merupakan sisi-sisi sebuah parallel epipedum 3x – y + 4z – 7 = 0, x + 2y – z + 5 = 0, 6x – 2y + 8z + 10 = 0, 3x + 6y – 3z – 7 = 015. Tentukan persamaan vektoris dan persamaan-persamaan linier garis lurus melalui titik a 1,2,1, -2,3,2 b 1,-3,2, 4,1,0 c 1,0,2, 2,3,2Penyelesaian a [x,y,z]= [1,2,,1] +  [-3,1,1], x 1  y  2  z 1 3b [x,y,z]= [1,-3,2] +  x  1  y  3  z  2 [3,4,-2], 3 2c [x,y,z]= [1,0,2] +  [1,3,0], x – 1 = y  z  2 316. Tentukanlah vektor arah, kemudian persamaan vektoris garis lurus perpotoongan bidang-bidang rata a x – 2y + z = 0, 3x + t + 2z + = 7 b 2x + 3y – 2 = 0, y – 3z + 4 = 0 c x + 2z – 6 = 0 , y = 4 Penyelesaian a [x,y,z]  2,1,0  5,1,7 b [x,y,z]  7,4,0  9,6,2 c [x,y,z]  6,4,0  2,0,117. Tentukan koordinat titik tembus 63 Geometri Analitik Ruang a Garis lurus x 1  y  3  z  2 dan bidang rata 3x  4y  5z  5 32 b Garis lurus x – y – z + 8 = 0. 5x + y +z + 10 = 0 dan bidang rata x + y + z – 2 = 0 c Garis lurus yang melalui 2,-3,1, 3,-4,-5 dan bidang rata 2x + y + z = 7 Penyelesaian a. 1,3,-2 b. -3,3,2 c. 1,-2,718. Tentukanlah a jarak titik tembus garis lurus x  2  y  1  z  2 dan bidang rata x  y  z  5 3 4 12 ke titik -1,-5,-10 b tentukan pajang potongan garis dari 3,-4,5 ke bidang 2x + 5y – 6z = 19 yang diukur sepanjang garis lurus dengan vektor arah [2,1,-2] c carilah koordonat bayangan dari titik 1,3,4 pada bidang rata 2x – y + z + 3 = 0 Penyelesaian a 13 b 9 c -3,5,219. Tentukanlaha persamaan garis lurus melalui titik -1,3,2 dan tegak lurus x + 2y + 2z = 3, tentukan pula titik tembus garis tersebut pada bidang rata.b Tentukan koordinat titik tembus garis lurus yang ditarik dari titik asal. Tegak lurus bidang rata V = 2x + 3y – 6z + 49 = 0, pada V. Tentukan pula bayangan titik asalpada bidang rata x + y  y  3  z  2 ;  5 , 5 , 2  2 2 3 3 3Geometri Analitik Ruang 64b -2,-3,6, -4,-6,1220. Tunjukan bahwa kedua garis lurus berikut berpotongan, dan tentukan bidang yang memuat kedua garis tersebut. Serta titik potong kedua garis tersebut !a x  4  y  6  z 1  0 dan 3x – 2y + z + 5 = 0 = 2x + 3y + 4z – 4 3 52b x 1  y  1  z  10 dan x – 4  y  3  z 1 2 3 8 4 7c x 1  y  3  z  5 dan x  2  y  4  z  6 357 35Penyelesaiana 45x – 17y + 25z + 53 = 0. 2,4,-3b 11x – 6y – 5z – 67 = 0. 5,-7,6c X – 2y + z = 0. 1 , 1 , 3 2 2 221. Tunjukan bahwa kedua garis lurus ini sejajar. Hitung jaraknya !a x + 2y = 6, z – 2 = 0 dan z + 2y = 9, z = 0b x  7  y  z dan x  2  y 1  z 11 62 62Penyelesaian a 13b 16522. Tentukan persamaan bidang rata yang memuat garis-garis lurusa x  4  y  3  z  2 dan x  3  y  2  z 4 5 4 5b x = y = z dan x – 3= y +1 = zPenyelesaiana 11x – y - 3z = 3b X + 3y – 4z = 065 Geometri Analitik Ruang 23. Tentukan jarak a Titik 4,-5,3 ke garis lurus x  3  y  3  z  6 3 4 5 b Titik 5,4,-1 ke garis lurus x  8  y  z 2 95 Penyelesaian a 6 b 9924. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui P dan memotong tegak lurus g bila a P2,4,-1, g x  5  y  3  z  6 4 9 b P  2,2,3, g x  3  y 1  z  2 2 4 c P0,0,0, g x + 2y + 3z + 4 = 0 = 2x + 3y + 4z + 5 = 0 Penyelesaian a x  2  y  4  z 1 6 32 b x  2  y  2  z  3 61 c x  y  z 2 425. Tentukan persamaan garis yang memotong x  y  z 1  0  2x  y  z  2 danx  y  z  3  0  2x  4 y  z  4 serta melalui titik 1,1,1. Carilah titik potongnya !Penyelesaian x = 1, y 1  z 1 , 1, 1 , 1 , 1,0,2 2 2 326. Tentukan persamaan garis lurus yang Geometri Analitik Ruang 66 a Ditarik dari titik asal dan memotong garis-garis lurus 3x + 2y + 4z – 5 = 0 2x  3y  4z 1 dan 2x  4y  z  6  0  3x  4y  z  3 b Melalui 1,0,-1 dan memotong garis lurus x = 2y = 2z serta 3x  4 y   5z  2 Penyelesaian a 13x 13y  4z  0  8x 12 y  3z b  x 1  y  z  1 6927. Sebuah garis, sejajar garis x  2/ 7  y / 4  z dan memotong garis-garis x 1/ 3= y  7/1  z  2 serta x  3 / 3  y  3 / 2  z  5 / 4. tentukanlah titik-titik potong tersebut ! Penyelesaian 7,5,0; 0,1,128. Tentukan persamaan garis lurus yang sejajar x / 2  y / 3  z / 4 dan memotong garis-garis lurus 9x + y + z + 4 = 0 = 5x + y + 3z serta x + 2y – 3z – 3 = 0 = 2x – 5y + 3z + 3 ! Penyelesaian x 1 / 2  y / 3  z / 429. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik -4,3,1 sejajr x + 2y – z = 5 serta  x 1_/ 3  y  3 / 2  z  3 tentukan pula tiik potongnya ! Penyelesaian x  4 / 3   y  3  z 1.2,1,330. Tentukan persamaan garis lurus yang memotong tegak lurus garis y – 2z = 0 , x – 2z = 3 dan terletak seluruhnya pada bidang x + 3y – z + 4 = 0 Penyelesaian x 1 / 5  y  2 / 3  z 1 / 467 Geometri Analitik Ruang 31. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik 2,3,4 tegak lurus sumbu X dan memotong garis x = y = z ! Penyelesaian x = 2, 2y – z = 2 32. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik asal dan memotong garis lurus x  3 / 2  y  3  z denga sudur 60 0 ! Penyelesaian x  y/2  z  z /2 33. Tentukan jarak dan persamaan garis hubung terpendik garis-garis lurus a x  3 / 2  y 14 / 7  z  9 / 5 serta x 1 / 2  y 1 /1  z  9 / 3. b x  3 /1  y  4 / 2  z  2 /1 serta x 1 /1  y  7 / 3 z  2 / 2 c 5x – y – z = 0. x – 2y + z – 3 = 0 serta 7x – 4y – 2z = 0. x – y + z – 3 = 0 Penyelesaian a x  y  3 b x  4  y  2 / 3  z  3 / 5. 35 c 17x  20 y 19z  39  0  8x  5y  31z  x 75 34. Tentukan persamaan garis lurus yang memotog dengan sudut yang sama garis-garis lurus x  y  4 dan y  0, z  4 serta tegak lurus x = y = z. Penyelesaian x  2  y  8 / 2  z. 35. Bagaimana perpotongan tiga bidang rata berikut ? a 4x  5y  2z  2  0,5x  4y  2z  2  0,2x  2y  8z 1  0 b 2x  3y  z  2  0,3x  3y  z  4  0, x  y  2z  5  0 c 5x  3y  7z  2  0,3x  26 y  2z  9  0,7x  2y 10z  5  0 Penyelesaian Geometri Analitik Ruang 68 a prisma b titik jaringan bidang c garis lurus berkas bidangSoal-soal Tambahan 1. Tentukan volume dari bidang empat yang dibatasi bidang-bidang rata lx + my + nz= p, lx  my  nz  0. nz + lx = 0 Penyelesaian 2 p 33 lmn 2. Bidang-bidang rata dibuat sehingga sudutnya dengan garis lurus x = y = z adalah 600 dan sudutnya dengan gars lurus x  0 adalah 450. tujukan bahwa semua bidang-bidang rata itu memuat 60 0dengan bidang x = 0 3. Tentukan persamaan bidang rata yang melalui titik 0,1,1 dan 2,0,-1 serta garis lurus yang melalui titik -1,2,-2 dan 3,-2,4. Tentukan pula jarak antara garis lurus dan bidang rata. Penyelesaian 6x 10 y  z 11  137 4. Tunjukan bahwa bayangan garis lurus x – 1 = -9 y – 2 = -3z + 3 pada bidang rata 3x – 3y + 10z = 16 adalah garis lurus Penyelesaian x  4 / 9  y 1 /1  z  7 / 3 5. Tentukan persamaan garis lurus tyany melalui titik 3,1,2 memotong garis lurus x  4  y 1  2z  2 dan sejajar bidang rata 4x + y + 5z = 0. Penyelesaian x  3 / 3  y 1 / 2 z  2 / 2 6. Garis lurus x  7 / 3  y 10 / 3  z 14 / 8 adalah hipotenusa sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama kaki yang titik sudutnya 7,2,4. Tentukan persamaan kedua sisi yang lain ! penyelesaiaan69 Geometri Analitik Ruangx  7 / 3  y  2 / 6  z  4 / 2 dan x  7 / 2  y  2 / 3  z  4 / 67. Tentukan persamaan kedua garis lurus yang ditarik dari titik asal dan memotong garis lurus x  3 / 2  y  3  z dengan sudut  1 y  z, x  y  1 z 2 28. Tentukan garis lurus yang merupakan proyeksi tegak lurus garis garis lurus 3x  y  2z  1, x  2  z  2 ke bidang 3x  2y  z  0Penyelesaian  x 1 /11  y 1 / 9  z1 /159. Tunjukan bahwa bidang-bidang rata 2x + 3y + 4z = 6 , 3x + 4y + 5z = 2, x  2 y  3z  2 membentuk prisma, tentukanlah lusa dari perpanjangantegak lurusnya Penyelesaian  8 6 310. Segitiga dengan titik sudut 5,-4,3, 4,-1,-2, dan 10,-5,2 diproyeksikan tegak lurus ke bidang x – y = 3 tentukan koordinatdari titi-titik sudut dan luas segitiga hasil proyksi tersebut!Untuk soal-soal 11 sampai dengan 16, kubus ABCD-EFGH dengan rusuk = 4 di tempatkan di oktanseperti pada gambar11. Tentukan persamaan garis lurus yang memotong tegak lurus garis-garis BD dan CF Penyelesaian x+z=y=4Geometri Analitik Ruang 7012. Bila P titik tengah rusuk AE, tentukan persamaan garis lurus yang melalui P, memotong HF serta tegak lurus CF. Penyelsaian x  4  y / 3  z  2 13. Tentukan persamaan garis lurus yang bersudut sama besar dengan rusuk-rusuk AB dan EH, tegak lurus AG serta memotong EH dan DC ! Penyelesaian x  y  2 /1  z / 2. 14. Tentukan persamaan garis lurus yang berjarak 3 dari bidang BDE serta memotong EH dan CG ! Penyelesaian x01 /1  y / 4  z  4 / 5;x  7 / 7  y / 4  z  4 /11 15. Tentukan persamaan garis sejajar AG. Memotong BE di P dan CF di Q. Buktikan bahwa PQ merupakan garis hubung antara BE dan CF ! Penyelesaian 2x  y  z 12  0  x  2y  z  8  0 16. Tentukan pesamaan garis yang sejajar dengan bidang alas ABCD, memotong DE di P dan memotong BC di Q sedemikian hingga PQm = 2 5 Penyelesaian P3,0,3, Q1,4,3 ; PQ x  3  y / 2; z  3 dan P1,0,1 Q3,4,1; PQx – 1  y / 2; z  171 Geometri Analitik Ruang BAB III BOLA, SILINDER DAN Tempat Kedudukan di dalam Ruang Tempat kedudukan disingkat TK adalah himpunan titik-titik yang memnuhi syarat-syarat yang ditentukan. TK mungkin hampa  , satu titik berupa kurva garis lengkung /lurus,berupa permukaan surface/bidang ataupun seluruh ruang itu sendiri. Dalam menghadapimasalah TK kita mempunyai cara-cara menyelesaikan sebagaiberikut 1. Mengambil titik x0 , y0 , z0 sembarang pada TK, lalu mencari hubungan-hubungan yang diperoleh, variabel x, y, z dieliminasi sehingga didapat hubungan-hubungan antara x0 , y0 , z0 saja. Dengan menghapus indek nol dari hubungan tersebut dikatakan mejalankan titik x0, y0, z0 diperoleh TK yang 29 Tentukan TK titik-titik yang berjarak 4 dari bidang XOY serta jumlah kuadrat jaraknya ke1,0,0 dan -1,0,0 adalah tetap = 36Penyelesaian Ambil P ke x0 , y0 , z0 TK. Karena berjarak 4 dari bidang XOY bidang z = 0 maka z0  4 atau z0  4 ....................................... 1kuadrat jaraknya P ke 1,0,0 adalah x0 12  y02  z02dan kuadrat jarak P ke -1,0,0 adalah x0 12  y02  z02 .Sehingga jumlah kuadrat jaraknya = x0 12  y02  z02  x0 12  y02  z02 ,diketahui jumlah kuadrat jaraknya = 36. Atau x02  y02  z02  17 ................................2Dari kedua hubungan 1 dan 2 bebas dari variabel x, y, z sehinga dengan menghapusindeks nol, diperoleh TK z  4   x 2  y2  z2  17TK tersebut berbentuk sepasang lingkaran, Secara teori himpunan dapat kita tulis TK=   x, y, z z2  16 U x, y, z x2  y2  z2  17Geometri Analitik Ruang 722. Adanya / munculnya prameter. Dengan mengeliminasi parameter-parameter tersebut diperoleh TK yang dinyatakan . kalau terdapat n + 1 hubungan n buah parameter maka TK merupakan permukaan . kalau n + 2 hubungan dengan n buah parameter maka TK merupakan kurvaContoh 30 Tentukan TK titik dengan vektor posisinya vekotr a yang yang mempunyai persamaana = [x,y,z] = [1,t,t2] diman t suatu parameterPenyelesaian [x,y,z] = [1,t,t2] dapat ditiulis menjadi x = 1, y = = t, z = t2. terdapat tiga hubungan dengansebuah parameter, TK merupakan kurva peleyapan parameter menghasilkan x 1  z  y2TK tersebut berbentuk parabola .CatatanTitik dapat diwakili oleh vektor posisi titik tersebut. Hal ini memungkin kita menggunakan vektor 3. Pengambilan titik sembarang x0 , y0 , z0  pada TK disamping parameter yang ada/ muncul. Peleyapan parameter dan menjalankan x0 , y0 , z0 tersebut menghasilkan TK yang dinyatakanContoh 31 Sebuah garis lurus digerakkan sejajar y = 0 dan selalu memotong kurva-kurvaxy  4 dan C2 y2  8z tentukan TK-nyaC1 z  0  x  0Penyelesaian Ambil P x0 , y0 , z0  pada TK tersebut bila [a,b,c]merupakan arah garis diatas, diperolehpersamaan x  x0  a, y  y0  b, z  z0  c ............................ 1 suatu parameter, karena memotong C1 dengan eliminasi 1 terdapat hubunganx0  az0 / c.y0  bz0 / c  4 ................................................................................. 2Dan memotong C2 diperoleh y0  bx0 / a2  8z0  cx0 / a .................................. 3Karena 1 sejajar dengan y = 0 berarti b = Geometri Analitik Ruang  Eliminasi a, b, c dengan b = 0 dari 2 dan 3 menghasilkan y02 4  x0 z0  32z0 dan menjalankan x0 , y0 , z0  diperoleh TK suatu permukaan dengan persamaan y 2 4  xy  32z . Persamaan Bola Permukaan bola merupakan TK titik-titik ujung vektor didalam ruang yang titik awalnya tertentu dan panjang vektor tersebut konstan. Titik awal yang tertentu itu disebut titik pusat dan panjang yang konstan itu disebut jari-jari bola atau. Permukaan bola adalah TK titik-titik di dalam ruang yang berjarak sama terhadap sebuah titik tertentu. Misalkan, pusat bola Ma,b,c, jari-jari = r. Ambil titik P x0 , y0 , z0  pada bolamaka MP = QP – QM = x0  a, y0  b, z0  c panjang MP diketahui = r , berarti x0  a2  y0  b2  z0  c2  r 2 . Dengan menjalankan P. Diperoleh persamaan bola x0  a2  y0  b2  z0  c2  r 2 Sehingga bola yang pusatnya di 0,0,0, jari-jari r adalah x2  y 2  z 2  r umum persamaanx2  y 2  z 2  Ax  By  Cz  D  0Menyatakan persamaan bola. Secara simbolis ditulis bola S = 0. Dalam hal ini pusat A2 B2 14 C 2 1 A, 1 B, 1 C dan jari-jari  1  1   D 2 2 2 4 4Contoh 32 Tentuka jari-jari1. x2  y 2  z 2  8x 10 y  6z 1  02. 2x2  2 y 2  2z 2  2x  2 y  4z  3  0Penyelesaian 1. A = 8, B = -10, C = -6, D = 1Pusat -4,5,3, jari-jari r  1 8 2  14 10 2  14 6 2 1 4Geometri Analitik Ruang 74 =72. Diubah dahulu menjadi x2  y 2  z 2  x  y  2z 1 12  Pusat 2 14 1 2 12 2 2 12 , 1 ,1 , jari-jari  1 1    1 12  0 2 4 Jadi bola tersebut merupakan titik 1 , 12 ,1 2Catatan Pada persamaan x2  y 2  z 2  Ax  By  Cz  D  0 terdapat tiga kemungkinan terhadap1 A2  1 B 2  1 C 2  D, yaitu 4 4 4Bila r  0 bola tersebut adalah bola sejatiBila r = 0 bola berjari-jari nol titikBila r  0 bola merupakan boal khayalContoh 33 x2  y 2  z 2  2x  2 y  4z  20  0 merupakan bola khayal karena1 A2  1 B2  14 C 2  D  14 4 4CatatanPersamaan S = 0 mengandung empat parameter A,B,C dan D. Karenanya bola akan tertentu biladiketahui melalui empat titik, yang tidak sebidang. Secara diterminan persamaan bola melaluiempat titik.x1 y1, z1 , x2 y2 , z2 , x3 y3 , z3 , x4 y4 , z4  adalah x2  y2  z2 x y z 1 x12  y12  z12 x1 y1 z1 1 x22  y22  z22 x2 y2 z2 1  0 x32  y32  z32 x3 y3 z3 1 x42  y42  z 2 x4 y4 z4 1Atau dapat juga menghilangkan A,B,C dan D dari sistem persamaan linier dengan empatpersamaanContoh 34 Tentukan persamaan bola melalui 4 titik Pa,0,0. Q0,b,0. R0,0,c. Dan O0,0,075 Geometri Analitik RuangPenyelesaian Dengan determinan x2  y2  z2 x y z 1 a2  0 0 a 0 0 1 0  b2  0 0 b 0 1  0 atau 0 0 c2 0 0 c 1 000 0 0 0 1x2  y2  z2 x y z a 2 a 0 0  0 , kolom 1 dikurangi c kali kolom 4 b2 0 b 0 c2 0 0 cx 2  y 2  z 2  cz x y z a2 a 0 0  0 b2 0 b 0 0 00cx 2  y 2  z 2  cz x y a2 a 0  0 b2 0 bkolom 1 dikurangi b kali kolom 3x 2  y 2  z 2  cz x ya 2 a 0  0  x2  y 2  z 2  cz  by x a2 ab2 0 bAtau ax2  ay2  az2  acz  aby  a2 x  0 . Dibagi a  0x2  y 2  z 2  ax  by  cz  0 , bola yang permisalan x2  y 2  z 2  Ax  By  Cz  D  0Melalui titik 0 02  02  02  A0  B0  C0  D  0  D  0Melalui titik Pa,0,0a2  02  02  Aa  B0  C0  D  0  A  aMelalui titik Q0,b,0Geometri Analitik Ruang 76 02  b2  02  A0  Bb  C0  D  0  B  b Melalui titik R0,0,c 02  02  c2  A0  B0  Cc  D  0  C  c Jadi bola tersebut x2  y 2  z 2  ax  by  cz  0 Catatan Jelas dimengerti bila bola melalui titik awal 0,0,0 maka nilai D = Bola dan Bidang Rata Bola S = 0 berjari-jari r, pusat M. bidang P = 0, dengan d = jarak pusat M ke bidang. Hubungan bola dan bidang rata antara lain sebagai berikut 1. V memotong bola. Bila d r S=0 S=0 M Mdr rd V=0 V=0 S=0 M rdV=077 Geometri Analitik RuangContoh 35 Bagaimana kedudukan bola S = x2 + y2 + z2 + 2x + 4y + 4z – 16 = 0 dan bidangx + 2y + 2z = 0 ? Bila perpotongan, tentukan pusat dan jari-jari lingkaran perpotongannya!.Penyelesaian Jari-jari bola 1 4  1 16  1 16  16  544 4Pusat M -1,-2,-2d = jarak M ke nidang V = 0, yaitu d  11  22  22  3 12  22  22Ternyata d 0  Titik G pada bola  k = 0  Titik G di dalam bola  k 0 diperoleh dua harga  yang berbeda ada dua titik potongD = 0 diperoleh dua harga  yang kembar titik singgungD r1 + r2 2. Bersinggungan luar, bila d = r1 + r2 3. Berpotongan, bila r1 – r2 0, S/H 0, S/H > 0 elips khayal3 D 0 sepasang garis khayal2 D 0 12 13 3 1 2 11 22 23 = 1 2 1 = 8 ≠ 0H = 12 23 33 2 1 3 13S = 3 + 2 = 5, S/H > 0, suatu elips khayal. Jadi, KA tersebut khayal, tidak berubah corak. Konikoidatersebut salah satu elipsoida atau kerucut dapat menggolongkan konikoida menurut pusatnya, dengan menyelidiki rank matriks. 11 12 13 14 [ , ] = [ 12 22 23 24] 13 23 33 341 Bila rank matriks A = rank matriks [A, b] = 3. Diperoleh satu titik pusat. Hal mana terdapat para  Elipsoida nyata/khayal  Hiperboloida daun satu  Hiperboloida daun duaGeometri Analitik Ruang 94 Pada ketiga konikoida di atas, titik pusat tidak terletak pada permukaan konikoida, dengan kata lain fx1, y1, z1 ≠ 0  Kerucut nyata/khayal. Titik pusatnya terletak pada permukaan; fx1, y1, z1 = 02 Bila rank A = 2 sedangkan rank [A, b] = 3. Tidak diperoleh titik pusat titik pusat di tak terhingga. Hal mana terdapat pada paraboloida eliptik dan paraboloida Bila rank A = rank [A, b] = 2. Diperoleh TK titik pusat berupa garis lurus. Hal mana terdapat pada  Silinder eliptik nyata/khayal  Silinder hiperbolik  Sepasang bidang rata berpotongan nyata/khayal4 Bila rank A = 1 ≠ rank [A, b]. Diperoleh TK titik pusat berupa garis lurus di tak berhingga. Terdapat pada silinder Bila rank A = rank [A, b] = 1. Diperoleh TK titik pusat berupa bidang rata. Hal mana terdapat pada sepasang bidang rata sejajar atau berimpit nyata/khayal. Penyelidikan KonikoidaUntuk menyelidiki konikoida fx,y,z = a11x2 + a22y2 + a33z2 + 2a12xy + 213xz + 2a23yz + 2a14x + a24y +a34z + a44 = 0 .......................................................1dapat dilakukan sebagai berikut1. Golongan lebih dahulu berdasarkan keadaan titik pusatnya, salah satu dari 5 golongan, A, B, C, D, atau E di Bila termasuk C atau E, lakukan pengirisan dengan salah satu bidang koordinat yang tidak sejajar dengan garis/bidang TK titik pusata. Pada golongan E bila irisannya sepasang garis lurus sejajar, maka konikoida adalah sepasang bidang rata sejajar; bila irisannya sepasang garis lurus berimpit, maka konikoida adalah sepasang bidang rata Pada golongan C bila irisannya elips maka konikoida adalah silinder eliptik kalau elips khayal, maka silinder eliptik tersebut khayal. Bila irisannya hiperbola, maka konikoida adalah silinder hiperbolik. Bila irisannya berubah corak menjadi sepasang garis lurus berpotongan nyata/khayal, maka konikoida merupakan sepasang bidang rata berpotongan nyata/khayal.3. Golongan D hanya satu jenis silinder parabolik4. Golongan B, kemungkinannya paraboloida eliptik atau paraboloida hiperbolik. Untuk membedakannya kita selidiki kerucut arahnya. Bila kerucut arah yang berubah corak menjadi95 Geometri Analitik Ruang sepasang bidang rata berpotongan nyata maka konikoida adalah paraboloida hiperbolik. Dalam hal lain merupakan paraboloida Pada golongan A, bila pusatnya terletak pada konikoida ia merupakan kerucut. Bila tidak demikian, maka diselidiki kerucut arahnya. Kalau khayal maka konikoida adalah elipsoida. Kalau nyata, maka salah satu, giperboloida daun satu atau daun dua. Untuk membedakan, kita gunakan sifat bidang atur dari hiperboloida daun satu. Caranya sebagai berikut pilih sebarang titik pada hiperboloida. Buat bidang singgung di titik tersebut. Tentukan proyeksi garis potong hiperboloida dan bidang singgung tersebut, pada salah satu bidang koordinat yang tidak tegak lurus bidang singgung. Bila proyeksi tersebut nyata maka hiperboloida itu adalah hiperboloida daun satu. Bila proyeksinya khayal, maka hiperboloida daun 50Selidiki jenis konikoida x2 – 2xy + 2xz – 4yz – 2y + 2z = 0Penyelesaian 1 −1 1 0Matriks [A, b] = [−1 0 −2 −1] H31-2 1 −2 0 1 1 −1 1 0= [−1 0 −2 −1] H32-1 −1 0 −2 1 1 −1 1 0= [−1 0 −2 −1] 0 0 01Rank A = 2, rank [A, b] = 3Tidak ada titik pusat. Termasuk golongan B, paraboloida. Untuk membedakan apakah paraboloidaeliptik atau hiperbolik, diselidiki kerucut arahnya yang berubah corak.KA x2 – 2xy + 2xz – 4yz = 0. Iris dengan bidang z = 1 → z = 1x2 – 2xy + 2x – 4y = 0, kita selidiki irisannyaD = −11 −01 = −1 < 0, karena KA nyata maka konikoida tersebut berbentuk paraboloida Latihan1. Tentukan persamaan bidang singgung konikoida 7x2 – 3y2 – z2 + 21 = 0 yang melalui garis 7x – 6y + 9 = 0, z = 3 JawabGeometri Analitik Ruang 96 7x – 6y – 4z + 21 = 0 serta 7x – 6y − 1 + 10 1 = 0 2 22. Tentukan persamaan bidang singgung konikoida 4x2 – 5y2 + 7x2 + 13 = 0 yang sejajar bidang 4x + 20y – 21z = 0. Jawab 4x + 20y – 21z = ±133. Tentukan persamaan bidang-bidang yang melalui garis 7x + 10y – 30 = 0, 5y – 3z = 0 dan menyinggung elipsoida 7x2 + 5y2 + 3z2 = 60. Jawab 7x + 5y + 3z – 30 = 0 serta 14x + 5y + 9z – 60 = 04. Suatu titik P bergerak sedemikian sehingga kerucut selubung elipsoida 2 + 2 + 2 = 1 dengan P 2 2 sebagai puncaknya, diiris oleh bidang z = 0 menurut sebuah lingkaran. Buktikan bahwa TK dari P adalah irisan kerucut x = 0, 2 + 2 = 1 atau y = 0, 2 + 2 = 1 2− 2 2 2− 2 25. Selidiki konikoida berikut a. x2 + y2 + z2 – 2xy – 2z + 1 = 0 2 bidang khayal b. 2z2 + xz – yz – 2z + 2y = 0 silinder hiperbolik c. x – y2x + 3y = z paraboloida hiperbolik d. xy + xz + yz = 1 hiperboloida daun dua e. yz = x kerucut nyata f. 3x2 – 2y2 – z2 + 2y + 2xz – 3yz – 6x – y – 2z + 3 = 0 bidang rata nyata yang berpotongan g. 4x – y – z + 2yz – 8x – 4y + 8z – 2 = 0 paraboloida eliptik
DataPengukuran Titik Ukur Tengah Pada Kondisi Dengan Vegetasi Periode Musim Kemarau (Agustus 2003) GAMBAR Gambar 1. Rata-rata suhu udara harian diluar ruangan pada bulan Desember 2006 pagi hari antara 70 - 92 º F, siang hari antara 76 – 96 º F dan malam hari antara 70 – 90 º F Dari pengukuran tersebut diperoleh suhu dan kelembaban
Alexandronf Alexandronf Matematika Sekolah Menengah Pertama terjawab Iklan Iklan james99jamal james99jamal JANGAN LUPA jadikan sebagai jawaban terbaik TETAP SEMANGAT BELAJAR!! Iklan Iklan salsabila7292 salsabila7292 85 dan 74 semoga membantu thank you beribu banget. Iklan Iklan Pertanyaan baru di Matematika buat setiap harinya adalah... Harga 6 meter kain Rp. maka harga 35 meter kain adalah.... ​ luas bangun di samping adalah...​ kak please tolong jawab ini besok dikumpulkan​ Tentukan jumlah g selisih x dan y. X [4 5 6 7 8 9 6 7 2] Y [ 2 4 3 0 1 2 4 1] Berapa nilai × jika terdapat persamaan 2× +5=3×+2? Sebelumnya Berikutnya Iklan
es(dengan titik di atas) ج Jim J je ح h}a h} ha (dengan titik di bawah) خ kha kh ka dan ha د dal d de ر z\al z\ zet (dengan titik di atas) س ra r er ص zai z zet ط sin s es ػ syin Sy es dan ye ¹ s}ad s} es (dengan titik di bawah) ½ d}ad d} de (dengan titik di bawah) ط
Berikut ini yakni pembahasan dan Taktik Jawaban Matematika Inferior 8 Semester 1 Pelataran 22, 23. Ki 1 Konseptual Bilangan Ayo Kita berlatih Hal 22, 23 Nomor 1 – vii Essai. Kunci jawaban ini dibuat cak bagi membantu mengamalkan tanya matematika bagi kelas 8 di semester one pekarangan 22, 23. Semoga dengan adanya pembahasan serta sendi jawaban ini adik-adik kelas 8 dapat menyelesaikan tugas Pola Takdir Papan bawah eight Pekarangan 22, 23 yang diberikan oleh bapak ibu/master. Kunci Jawaban MTK Kelas 8 Semester one. Daya Jawaban Matematika Kelas 8 Halaman 22, 23 Yuk Kita Berlatih ane. Tentukan iii bilangan selanjutnya bersumber pola laskar takdir berikut ini. Jawaban a 9, 11, thirteen b fourscore, 75, 70 c xix, 17, 22 d 54, 162, 486 e 5; 2,5; one,25 f –23, 27, –31 one thousand 324, 972, h 36, 49, 64 i 34, 32, 42 j 9, xiii, seven yard 1, ii, iii two. Isilah titik-bintik berikut agar mewujudkan suatu pola barisan predestinasi. a. four, 10, …, …, 28, 34, twoscore b. 100, 92, …, 76, …, 56, 48 c. 7, thirteen, 11, …, …, 21, 19, 25, 23, 29 d. 20, xl, 60, …, …, 120, 80, 160 e. 915, …, 135, 45, 15 f. two, iii, …, …, 13, 21 Jawaban a xvi, 22 b 84, 64 c 17, xv d fourscore, sixty e 305 f 5, 8 three. Sudahlah satu suratan agar terbentuk suatu pola barisan takdir a. 2, 4, 7, 9 11 b. four, 8, 12, xvi, 32 c. 0, 1, 1, two, three, iv d. 50, 43, 37, 32, 27 e. iv, 5, 8, 10, thirteen, fifteen, Jawaban a nine b 12 atau 32 c ane atau four d 27 e 4 4. Tentukan dua suku berikutnya dari legiun qada dan qadar berikut, berdasarkan pola suratan sebelumnya. a. 2, 3, 4, half-dozen, 6, 12, 8, …, … b. iii, 7, xi, eighteen, …, … c. i, ii, 5, fourteen, …, … d. 81, 80, 27, twoscore, 9, …, … e. 1, 3, four, ix, 9, 27, 16, …, … Jawaban a 24, 10 b 27, 38 c 41, 122 d twenty, 3 e81, 25 5. Jika biji pada kodrat 100100100100100… diteruskan dengan abstrak nan sama, tentukan a. Angka ke-100 b. Ponten ke-one thousand c. Angka ke-3000 d. Angka ke-2016 e. Banyak angka 1 sebatas angka ke 50 f. Banyak kredit 0 hingga angka ke 102 thousand. Banyak kredit i sebatas poin ke 300 h. Banyak poin 0 sebatas angka ke 103 Jawaban a 1 b ane c 0 d 0 e 17 f 68 g 100 h 68 6. Jika nilai sreg bilangan 133464133464133464… diteruskan dengan pola yang sejajar, tentukan a. Poin ke-100 b. Poin c. Angka d. Angka east. Banyak angka 1 setakat biji ke-50 f. Banyak ponten 3 hingga ponten ke-102 g. Banyak skor 4 hingga angka ke-300 h. Banyak angka 6 sebatas angka ke-103 Jawaban a four biv c 4 d iv e9 f 34 one thousand 100 h 17 vii. Tentukan angka satuan pada kodrat b. 2 999 d.
44 Ketiga titik pusat lingkaran adalah berbeda tetapi terletak pada satu garis. Dua lingkaran pada gambar menyinggung tali busur AB yang panjangnya 4, tentukan luas yang diarsir. 45. Tentukan jarak titik pusat lingkaran luar dan lingkaran dalam suatu segitiga yang panjang sisi-sisinya adalah 6, 8, dan 10. 46. Jika 0 1 1 1 = + + c b a
Bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik pada barisan bilangan 100, 92, ..., 79, ..., 70 adalah… 1. Bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik pada barisan bilangan 100, 92, ..., 79, ..., 70 adalah… 2. dua bilangan yang tepat untuk mengisi titik – titik pada pola barisan bilangan 100, 92, …, 79,….,70 adalah​ 3. 100,92,.......,79,........., 70, yang tepat untuk titik titik adalah 4. 100 , 92 , .... , 79 , .... , 70 ​ 5. Isilah titik titik berikut agar membentuk suatu pola barisan bilangan! A. 4, 10, ..., ..., 28, 34, 40B. 100, 92, ..., 76, ..., 60, 52 6. isilah titik² berikut agar membentuk suatu pola barisan 92, ..., 76, ..., 56, 48​​ 7. Isilah titik-titik berikut agar membentuk suatu pola bilangan !100, ..., 94, 91, ..., 85, 82, 79​ 8. Isilah titik titik berikut agar membentuk suatu pola bilangan a. 4, 10, ..., ..., 28, 34, 40 b. 100, 92, ..., 76, ..., 56, 48 9. 2/3 .......5/92/3 titik-titik 5/9 ​ 10. Isilah titik titik pada bilangan berikut 100,92,...,79,....,70 11. sebuah unsur memiliki nomor atom 39 dan nomor massa 79 Berapakah jumlah neutronnya titik-titik​ 12. 79 titik 507 ditambah 24 titik 316 pangkat 3 = 13. 1. Terdapat barisan 100, 92, ..., 79, ..., 70 bilangan yang tepat mengisi titik-titik adalah ...A. 85 dan 73C. 84 dan 71B. 84 dan 74D. 85 dan 74​ 14. Isilah titik-titik berikut agar membentuksuatu pola bilangan .A. 100, 92, ..., 76, ..., 56, 48B. 915, ..., 135, 45, 15​ 15. 100,92,...... 79,........., 70yang tepat untuk titik adalah 16. Berapakah nilai titik dari pola bilangan berikut100,92,...,79,...,70 adalah 17. Isilah titik titik pada bilangan berikut 100,92,...,79,....,70 18. suatu barisan aritmatika memiliki rumus UN = 6 n kurangi 92 titik-titik ke-7 adalah​ 19. Pilihlah salah satu jawaban yang benar sesuai dengan pola barisan yang diberikan! 100, 92, …. , 79, …. , 70 20. 2. Isilah titik-titik berikut agar membentuk suatu pola barisan 10, ..., ..., 28, 34, 40b. 100, 92, ..., 76, ..., 56, 48​ 21. Isilah titik berikut agar membentuk suatu pola bilangan 100, 92, ..., 76, ..., 60, 52 22. 100, 92, …, 79, … , 70 23. 100, 92, ..., 79, ..., 70​ 24. 100,92,...,79....,70 dua bilangan untuk mengisi titik tersebut adalah 25. Bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik pada barisan bilangan 100, 92, ..., 79, ..., 70 adalah… 74​ 26. Bilangan yang benar untuk mengisi titik-titik agar terbentuk barisan bilanganpada 100, 92, ..., 76, ..., 60, 52 adalah ....a. 84 dan 68b. 84 dan 70c. 86 dan 68d. 86 dan 70bantu ouh ka..​ 27. perhatikan pola barisan bilangan berikut100,92,..,79,...., membentuk suatu pola barisan bilangan,bilangan yang dapat menggantikan titik titik adalah... 28. Jika jumlah seluruh siswa 92 anak maka jumlah siswa yang suka catur adalah titik-titik anak​ 29. isi lah titik - titik berikut agar membentuk suatu pola barisan bilangan 100, 92, ....., 76, ....., 56, 48​ 30. minus 100 Kurang 99 kurang 98 kurang titik-titik kurang 2 Kurang 1 kurang 0 + 1 + 2 +.. + 79 + 98 + 99​ 1. Bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik pada barisan bilangan 100, 92, ..., 79, ..., 70 adalah… Jawaban100,92,85,79,74,70 dan seterusnya 2. dua bilangan yang tepat untuk mengisi titik – titik pada pola barisan bilangan 100, 92, …, 79,….,70 adalah​ Jawaban85,74Penjelasan dengan langkah-langkahselisihnya berurutan 8,7,6,5 3. 100,92,.......,79,........., 70, yang tepat untuk titik titik adalah Jawab100,92,85,79,74,70dari 100-8=92,92-7=85,85-6=79,79-5=74,74-4=70Semoga membantu ya... Jawaban100, 92 , 85 ,79, 74 ,70Penjelasan dengan langkah-langkah100-8 =92-7=85-6=79-5=74-4=70 dikurangi 100-92=8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1Maaf Kalo Salah 5. Isilah titik titik berikut agar membentuk suatu pola barisan bilangan! A. 4, 10, ..., ..., 28, 34, 40B. 100, 92, ..., 76, ..., 60, 52 A. 4, 10, 16, 22, 28, 34, 40B. 100, 92, 84, 76, 68, 60, 52smoga membantu ^.^a. 16 dan 22b. 84 dan 68 6. isilah titik² berikut agar membentuk suatu pola barisan 92, ..., 76, ..., 56, 48​​ Jawabanjawbannya =84 dan 68 polanya dikurang 8 CMIIWJawaban84titik pertams68 titik keduaPenjelasan dengan langkah-langkahsetia nominal dikurangi 8 seperti 100-8=92 7. Isilah titik-titik berikut agar membentuk suatu pola bilangan !100, ..., 94, 91, ..., 85, 82, 79​ Jawabansetiap angka jarak nya 3 angka setelah itu langsung di tambahkan 3100, ..97 ., 94, 91, .88.., 85, 82, 79Penjelasan dengan langkah-langkahsemoga membantu 8. Isilah titik titik berikut agar membentuk suatu pola bilangan a. 4, 10, ..., ..., 28, 34, 40 b. 100, 92, ..., 76, ..., 56, 48 Jawaban membantu.. 9. 2/3 .......5/92/3 titik-titik 5/9 ​ Jawaban2/3 > 5/9Maaf kalo salahSemoga membantu 10. Isilah titik titik pada bilangan berikut 100,92,...,79,....,70 100 ke 92 = -8 maka 92 - 7 = 85 . 85 - 6 = 79 79 - 5 = 74 74 - 4 = 70 , Barisan bilangannya menjadi 100 , 92 , 85 , 79 , 74 , 70 dengan pola bilangan -8, -7, -6, -5, -4100 92 = 100 - 885 = 92 - 779 = 85 - 674 = 79 - 570 = 74 - 4... diisi85 dan 74 11. sebuah unsur memiliki nomor atom 39 dan nomor massa 79 Berapakah jumlah neutronnya titik-titik​ Menentukan jumlah massa - nomor atom = 79-39 = 40Jadi,jumlah neutron dari sebuah unsur itu adalah membantu.. 12. 79 titik 507 ditambah 24 titik 316 pangkat 3 = 14, membantu ya 13. 1. Terdapat barisan 100, 92, ..., 79, ..., 70 bilangan yang tepat mengisi titik-titik adalah ...A. 85 dan 73C. 84 dan 71B. 84 dan 74D. 85 dan 74​ JawabancPenjelasan dengan langkah-langkahsemoga bisa membantuJawabanPola -8, -7, -6, -5, -4, .....100100 - 8 = 92100 - 8 - 7 = 85100 - 8 - 7 - 6 = 79100 - 8 - 7 - 6 - 5 = 74100 - 8 - 7 - 6 - 5 - 4 = 70.....Jadi jawaban yang tepat yaitu 85 dan 74 D 14. Isilah titik-titik berikut agar membentuksuatu pola bilangan .A. 100, 92, ..., 76, ..., 56, 48B. 915, ..., 135, 45, 15​ JawabPenjelasan dengan langkah-langkahJawabPenjelasan dengan langkah-langkahA. 100, 92, 92-8= 84, 76, 76-8= 68,56, 48B. 2145,915, 915 3 = 305, 135,45,15 15. 100,92,...... 79,........., 70yang tepat untuk titik adalah semoga membantu!!thNks 16. Berapakah nilai titik dari pola bilangan berikut100,92,...,79,...,70 adalah 85 dan 74 semoga membantuJANGAN LUPA jadikan sebagai jawaban terbaik TETAP SEMANGAT BELAJAR!! 17. Isilah titik titik pada bilangan berikut 100,92,...,79,....,70 100,92,85,79,74,7092=100-885=92-779=85-674=79-570=74-4jadikan jawaban terbaik 18. suatu barisan aritmatika memiliki rumus UN = 6 n kurangi 92 titik-titik ke-7 adalah​ U7 = - 92 = 42 - 92 = -50Maaf jika salahSemoga membantu ^_^ 19. Pilihlah salah satu jawaban yang benar sesuai dengan pola barisan yang diberikan! 100, 92, …. , 79, …. , 70 Jawaban100, 92, 85, 79, 74, 70Penjelasan100-8=9292-7=8585-6=7979-5=7474-4=70 20. 2. Isilah titik-titik berikut agar membentuk suatu pola barisan 10, ..., ..., 28, 34, 40b. 100, 92, ..., 76, ..., 56, 48​ a. 4, 10, ..., ..., 28,34,40Pola barisan adalah di tambah suku yang belum dituliskan adalah10+6 = 1616+6 = 22Maka pola barisannya adalah 4, 10, 16, 22, 28, 34, 40b. 100, 92, ..., 76, ..., 56, 48Pola barisannya adalah dikurangi suku yang belum dituliskan adalah92-8 = 8476-8 = 68Nmun bila dilanjutkan akan ditemukan bahwa 68-8 ≠ 56 .sdangkan pada soal suku berikutnya adalah 2 suku terakhirnya adalah 68-8 = 6060-8 = 52Jadi,pola barisan yang tepat adalah 100,92,84,76,68,60,52 21. Isilah titik berikut agar membentuk suatu pola bilangan 100, 92, ..., 76, ..., 60, 52 Jawaban100,92,84,76,68,60,52Langkah langkah52+8=6060+8=6868+8=7676+8=8484+8=9292+8=100PenjelasanSemoga membantu 22. 100, 92, …, 79, … , 70 Jawaban100,92,85,79,74,70Penjelasan dengan langkah-langkah[tex]100 - 8 = 92[/tex][tex]92 - 7 = 85[/tex][tex]85 - 6 = 79[/tex][tex]79 - 5 = 74[/tex][tex]74 - 4 = 70[/tex] beda setiap satu langkah dikurangi 1 23. 100, 92, ..., 79, ..., 70​ Jawaban85,74Penjelasan dengan langkah-langkah100-92=892-85=785-79=679-74=574-70=4semoga membantu 24. 100,92,...,79....,70 dua bilangan untuk mengisi titik tersebut adalah 100 - 8 = 92 - 7 = 85 - 6 = 79 - 5 = 74 - 4= 70jadi, angka yang tepat untuk mengisi titik-titik tersebut ialah 85, 74 25. Bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik pada barisan bilangan 100, 92, ..., 79, ..., 70 adalah… 74​ JawabanC. 84, 71Penjelasan dengan langkah-langkahMaaf kalau salah 26. Bilangan yang benar untuk mengisi titik-titik agar terbentuk barisan bilanganpada 100, 92, ..., 76, ..., 60, 52 adalah ....a. 84 dan 68b. 84 dan 70c. 86 dan 68d. 86 dan 70bantu ouh ka..​ Jawabanc. 86 dan 68Penjelasan dengan langkah-langkahJarak antarbilangan = -892-8 = 8476-8 = 68Jawaban dengan langkah-langkah100-8 92-8 dan seterusnya ya 27. perhatikan pola barisan bilangan berikut100,92,..,79,...., membentuk suatu pola barisan bilangan,bilangan yang dapat menggantikan titik titik adalah... semoga bermanfaat yaa hehe 28. Jika jumlah seluruh siswa 92 anak maka jumlah siswa yang suka catur adalah titik-titik anak​ Jawabansiswa yang suka catur ada 17 orang Penjelasan dengan langkah-langkahKan 92 siswa dikurang 19 orang yng main sepak bola jadi 73, nah 73 dikurang yang suka voli 22 jadi 51, nah 51 ini dikurang yang suka baca puisi 20 anak jadi 31, 31 dikurang yang suka menari jadi 17. Nah kesimpulannya begitu. Semoga bermanfaat ya!!and jadikan jawaban tercerdas ya 29. isi lah titik - titik berikut agar membentuk suatu pola barisan bilangan 100, 92, ....., 76, ....., 56, 48​ Jawaban100,92,84,76,68,56,48 30. minus 100 Kurang 99 kurang 98 kurang titik-titik kurang 2 Kurang 1 kurang 0 + 1 + 2 +.. + 79 + 98 + 99​ -100-99 + 99 = 0-98 + 98 = 0-97 + 97 = 0....-3 + 3 = 0 -2 + 2 = 0-1 + 1 = 0Semuanya nanti hasilnya 0 dan yg tersisa tinggal -100Jawaban = -100
SuhuS dalam derajat Celsius (°C) sama dengan suhu S dalam derajat Fahrenheit (°F) kurang 32, kali 5/9.. S (°C) = (S (°F) - 32) × 5/9. Contoh 1: Konversikan 33 derajat Fahrenheit (°F) ke derajat Celsius (°C). S (°C) = (33°F - 32) × 5/9. S (°C) = 1 × 5/9. S (°C) = 5/9. S (°C) = 0.56. Jadi, 33°F = 0.56°C. Contoh 2: Konversikan 255 derajat Fahrenheit (°F) ke derajat Celsius (°C).
If you're seeing this message, it means we're having trouble loading external resources on our website. Se você está atrás de um filtro da Web, certifique-se que os domínios *. e *. estão desbloqueados.

ditentukantitik setimbang dan uji kestabilan titik setimbang. 50 20 160 100 Biru 3 130 70 320 210 hijau. 94 Tabel 4 Nilai Parameter ∗, )=(39.97,2.79,8360614.78,2098.58). Dengan demikian model tersebut stabil asimtotis pada titik setimbang keosistensi.

Translationsin context of "TITIK LAYAN YANG TERSEBAR" in indonesian-english. HERE are many translated example sentences containing "TITIK LAYAN YANG TERSEBAR" - indonesian-english translations and search engine for indonesian translations.
RIVI ALIF RIZAL menerbitkan Teknik Gambar Bangunan jilid 1 Suparno pada 2022-09-28. Bacalah versi online Teknik Gambar Bangunan jilid 1 Suparno tersebut. Download semua halaman 51-100.
Rukyatulhilal akan digelar di 101 lokasi titik di seluruh Indonesia. “Kemenag telah menetapkan 101 lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia. Rukyatul hilal tersebut akan dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain, di daerah setempat .